Cerita Inspiratif Guru: Curhat, Meleburkan Kedekatan Guru dan Anak

Oleh : Tb. Mohammad Sholeh (Guru SMPIT Al-Masyikar Bina Insani Serang-Banten)   Pak Agus adalah seorang wali kelas di salah satu kelas 8 di sebuah SMP Islam Terpadu di wilayah kabupaten Serang, Banten. Saat itu sekitar tahun 2010-an, era di mana mulai marak muncul media-media sosial. Tantangan seorang guru kala itu adalah berhadapan dengan kebiasaan baru anak zaman modern, seperti main game, berselancar di dunia maya, ciutan-ciutan di medsos, dan sebagainya. Kebutuhan terhadap gawai (gadget/HP) mulai mengemuka di kalangan remaja. Kebutuhan batin anak saat itu, memiliki sebuah resiko yang cukup Selanjutnya …

Sekolah: “Highway to Heaven”

  Oleh : Sapto Sugiharto, M.Pd (Ketua Departemen Hubungan dan Kerjasama Internasional JSIT Indonesia) Al Qur’an Surat Ali Imran Ayat 133: Wa saari’uuu ilaa maghfiratim mir Rabbikum wa Jannatin arduhassamaawaatu wal ardu u’iddat lilmuttaqiin Artinya: Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. Lembaga Sekolah bukan hanya sebatas wujud formalitas berupa bangunan, furnitur dan perlengkapan lainnya, bukan pula pelaksana sistem baku “industri” persekolahan, tetapi ia adalah sebuah “wadah” yang dirancang untuk mencapai misi membentuk para pengukir Selanjutnya …

NASIONALISME DAN SEMANGAT KEISLAMAN PEMUDA MILLENIALS UNTUK SISWA SEKOLAH ISLAM TERPADU

Assalamualaikum wr.wb. Perkenalkan nama saya Kholid Zaim saat ini menempuh pendidikan di Universitas Negeri Jakarta jurusan pendidikan sejarah. Dalam tulisan ini, saya akan mencoba memberikan pengalaman saya pribadi sebagai alumni sekolah Islam terpadu yang tentunya pengalaman tersebut sangat membekas pada pola pikir, tindakan, dan pengamalan yang saya lakukan bagi lingkungan, terutama menjadi faktor mengapa saya memilih untuk menjadi seorang pendidik sejarah. Menempuh pendidikan selama enam tahun di SDIT Ummul Quro Bogor (2003-2009) dan tiga tahun di SMPIT Ummul Quro Bogor (2009-2013) saya bersyukur dikelilingi oleh guru-guru yang sangat luar biasa, Selanjutnya …

Membangunkan Karakter Mulia Ananda melalui Belajar Dari Rumah (BDR)

Selalu ada hikmah di setiap musibah. Bersama kesulitan ada kemudahan (QS.94:5), ayat ini perlu kita renungkan berulang untuk menyemangati diri dalam berbagai kondisi, khususnya situasi tak menentu pada masa pandemi ini. Selain itu, membuat kita berusaha mencari hal positif di antara duka. Memunculkan banyak hal positif dan senantiasa berprasangaka baik kepada_Nya akan menjaga kesehatan mental kita dan imunitas tubuh kita, selain meningkatkan iman dan taqwa, tentunya.   Satu hal yang bisa kita manfaatkan dalam situasi pandemi ini, di mana anak-anak masih belajar dari rumah adalah peluang yang Alloh SWT berikan Selanjutnya …

Mengharamkan Ilmu

Dunia guru adalah dunia yang sangat luas. Membicarakan dunia ini seolah kita sedang menyelami samudera maha luas yang tidak habis bahan cerita. Selalu ada bahasan menarik di dalamnya. Tema pendidikan rasanya tidak akan habis meski ribuan lembar digoreskan. Dan guru adalah ujung tombak dari semua ini. Saya rasa kualitas guru memang harus ditingkatkan. Terus belajar. Tidak berhenti menuntut ilmu. Guru yang mendek keilmuannya sama saja mengharamkan ilmu baru untuk anak didik. Ya, mengharamkan ilmu baru. Bagaimana tidak, kalau tidak belajar lagi berarti tidak ada ilmu masuk. Kalau tidak ada ilmu Selanjutnya …

Corona dan Peran Masyarakat Pendidikan

Sebagai lokasi kerumunan massa yang paling intensif, pemerintah daerah menjadikan penutupan sekolah sebagai langkah pertama dalam pencegahan dan penanganan wabah corona virus desease 2019 (Covid-19). Penutupan yang di lanjutkan dengan sosialisasi program pembelajaran jarak jauh sontak memberikan kekisruhan tersendiri di kalangan praktisi pendidikan dan orang tua. Karena sejatinya, pembelajaran jarak jauh menuntut peran lebih besar bagi orang tua dalam pendampingan belajar putra putri mereka. Tidak sedikit orang tua yang menyalahartikan bahwa pembelajaran jarak jauh tidak ada bedanya dengan liburan biasa, sehingga masih banyak orang tua yang mengajak liburan dan membiarkan Selanjutnya …

Terpadu, Ilman wa Ruuhan

Alhamdulillah, washolatu wassalaamu ‘ala Rasulillah. Pada dasarnya tak ada metode yang lebih baik. Kita belajar dari metode Al Qoidah Al Baghdadi yah yang mendunia, kita juga nerasakan. Sederhana tapi banyak menghasilkan orang yang interaksi dengan Al Qur’an. Tak dikenal siapa pembuatnya, tak pernah terdengar ribut dengan metode ini, baik metode atau pelatihannya. Intinya ada pada istimroriyah dalam interaksi dengan Al Qur’an. Yang kita inginkan bukan kita dikenal saat tampil melatih, bukan sebagai pakar metode, akan tapi pakar Ruhul Qur’an, bukan buruh atau pekerja Qur’an, tetapi khodimul Qur’an, pelayan Al Qur’an. Selanjutnya …

Manajemen Komplain Sekolah

Suatu hari saat menjemput anak di sebuah sekolah taman kanak-kanak. Saat itu saya mendapati anak saya dengan wajah ada perban di keningnya. Tepatnya di kening sebelah kiri. Di perban itu ada warna kuning kemerahan sepertinya warna obat antiseptik. Dari jarak sepuluh meter terlihat jelas perban itu. Sebagai orang tua, saya tentu sangat khawatir. Kekhawatiran orang tua sebagai tanda sayang. Apalagi saat itu anak masih kecil, lagi sayang-sayangnya. Saya tidak mau gegabah. Khawatir dan marah memang ada. Namun saya tahan. Saya harus tahu duduk perkaranya sebelum beraksi. Dalam hal ini saya teringat dengan Selanjutnya …

Are You Ready Teacher !

Seuntai rasa dari Training Guru Inspiratif JSIT NTB Alimin Samawa “Kerja enak itu adalah hoby yang dibayar” Demikian ungkapan almarhum Bob Sadino. Sangat benar adanya dan selaras dengan pengalaman yang telah dilewati. Namun apakah hanya karena dibayar saja seseorang mau bekerja? Berbagai motivasi muncul dalam benak seluruh peserta training ketika ditanya oleh trainer Trusco Jakarta tentang “Apa motivasi anda bekerja?”. Mencengangkan diksi yang sama muncul dalam diri peserta adalah mereka bekerja dalam rangka Ibadah. Sungguh mulia. Apud -demikian beliau biasa dipanggil- Trainer yang memberikan Training menjadi Guru Inspiratif kepada tak Selanjutnya …

Rakornas JSIT 2019 : KINERJA KARYA BANGSA, INVASI GANDUM.

Gandum dalam perspektif peradaban sangat fenomenal. Bayangkan tidak tumbuh di Indonesia tapi mayoritas penduduk Indonesia hampir tidak bisa lepas dari gandum. Dalam berbagai variasi olahan setiap hari gandum dikonsumsi. Pertanyaannya; bagaimana bisa lidah mayoritas orang Indonesia berselera gandum ? Mungkin karena cita rasa gandum mirip dengan tepung beras, sinkong dsb yang asli Indonesia. Jadi alamiah saja. Kebetulan saja cocok dengan lidah indonesia. Sepintas spekulasi ini masuk akal. Tapi jika kita renungkan lebih dalam, kita akan sampai pada dugaan fenomena gandum bukan sekedar Cita Rasa, tapi invasi budaya tanpa perlawanan yang Selanjutnya …