Merindukan Keberkahan Munas 6 JSIT Indonesia : Sebuah Refleksi Kolektif

Oleh : Kurniawan Sulaeman, (Tim PUSDIKLAT JSIT Indonesia) Munas bukan sekadar forum musyawarah, tapi juga momen kebersamaan yang mendalam dan menggerakkan hati. Inilah yang dirasakan banyak peserta Munas 6 JSIT Indonesia. Melalui sebuah polling yang dilakukan di saluran komunikasi JSIT, ratusan partisipan membagikan apa yang paling mereka rindukan dari suasana Munas. Dari hasil polling ini, terlihat jelas bahwa Munas telah menjadi lebih dari sekadar pertemuan organisasi – ia adalah ruang spiritual, inspiratif, dan emosional yang memperkuat ukhuwah dan semangat perjuangan pendidikan Islam. 1. Suasana Spiritual yang Menguatkan Ruhiyah Peringkat teratas Selanjutnya …

Rupanya Pendiri JSIT Indonesia Pernah Belajar di Sekolah Milik Musisi Asal London Yusuf Islam

Oleh : Azwar Tahir (Guru SIT Ulinnuha Sorowako, Sulawesi Selatan) Baru tahu. Rupanya di masa merintis Sekolah Islam Terpadu (SIT), Dr. Fahmi Alaydroes, salah seorang konseptor melakukan studi banding ke Inggris untuk belajar dari sekolah yang diinisiasi Yusuf / Cat Stevens. Konseptor SIT juga belajar dari lembaga pendidikan di Jerman dan Malaysia. Bagi yang mungkin awam soal Yusuf / Cat Stevens, beliau adalah musisi asal West End, London. Superstar di zamannya. Selepas memeluk Islam, atensinya sempat beralih. Ia ingin membangun keluarga dan hidup lebih religius. Pemilik nama asli Stephen Demetre Selanjutnya …

Menyongsong Indonesia (C) Emas 2045

Oleh : Ramdan Hamdani (Praktisi Pendidikan dan Pemerhati Sosial) Indonesia akan menjadi negara tangguh, inklusif dan mandiri di tahun 2045. Pembangunan 20 tahun ke depan diharapkan dapat mendorong Indonesia bertransformasi menuju peradaban masyarakat yang modern dan sejahtera. Itulah salah satu narasi yang penulis kutip dari laman www.indonesia2045.go.id. Melalui narasi semacam ini pemerintah nampaknya ingin menanamkan rasa optimisme sekaligus meyakinkan masyarakat bahwa suatu saat nanti kita akan mampu berdiri sejajar dengan negara – negara maju. Pertanyaannya, akankah masa itu benar – benar tiba ? Bagi mereka yang percaya dengan obrolan di Selanjutnya …

Peran Pajak dalam Kurikulum Merdeka Menyambut Visi Indonesia Emas 2045

Oleh : Eni Triani Yuliana, M.Pd (Guru SMPIT Tunas Mulia, Wonosari, Gunungkidul, DI. Yogyakarta) Pada tahun 2045, Indonesia akan memasuki 100 tahun kemerdekaan. Pemerintah menetapkan visi yang termuat gambaran kondisi Indonesia pada 100 tahun kemerdekaan dan peta jalan untuk mencapai kondisi ideal pada tahun 2045. Menuju usia satu abad, pembangunan Indonesia akan berfokus pada empat pilar pembangunan yaitu: Pembangunan Manusia serta Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan, Pemerataan Pembangunan, Pemantapan Ketahanan Nasional dan Tata Kelola Kepemerintahan. Keempat pilar pembangunan yang disusun menuju Indonesia Emas tidak terlepas dari dukungan Selanjutnya …

Sastra Masuk Kurikulum, Sebuah Keprihatinan bagi Dunia Pendidikan Indonesia

Oleh : Sarni S. Walanda (Kepala Sekolah SMA IT Albina Kota Ternate) “Membaca buku – buku yang baik berarti memberi makan rohani yang baik (Buya Hamka)” Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sastra adalah bahasa (kata-kata, gaya bahasa) yang dipakai dalam kitab-kitab (bukan bahasa sehari-hari). Sementara menurut Wellek & Warren (2016: 3), sastra adalah sebuah kegiatan kreatif, sebuah karya seni. Dari pengertian di atas maka bisa diartikan sastra adalah seni yang dilukiskan dalam kata-kata namun dengan diksi yang bisa membangkitkan semangat, sebagai sarana ekspresi cinta, kasih dan sayang. Sastra bisa Selanjutnya …

Quo Vadis Anggaran Pendidikan untuk Rakyat ?

Oleh : Fahmi Zulkarnain, M. Pd. (Ketua Umum JSIT Indonesia) Undang-Undang Dasar 1945 telah menetapkan alokasi 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pendidikan. Ketentuan ini sejalan dengan komitmen negara dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Namun, bagaimana alokasi ini direalisasikan dalam anggaran negara? Mari kita telaah lebih dalam. Mandat konstitusional untuk ‘mencerdaskan kehidupan bangsa’ menurut pandangan kami, adalah untuk kepentingan 50 juta siswa dan 7,3 juta mahasiswa Indonesia yang merupakan masa depan bangsa ini. Oleh karena itu, alokasi 20 persen dari APBN Selanjutnya …

Mendidik Anak, Mendidik Diri Sendiri

Oleh: Anisa Fitriany Sholehah (Guru SDIT Insan Rahayu – Bandung) Berbagai macam definisi mengenai ke-shalih-an seseorang itu terkadang kurang jelas dan terkesan bias secara arti dan pemaknaan. Kurangnya kesadaran bahwa segala bentuk pertanyaan salah satunya terdapat pada ayat-ayat-Nya. Sebagaimana yang disebutkan dalam al-Qur’an: وَاللّٰهُ اَخْرَجَكُمْ مِّنْۢ بُطُوْنِ اُمَّهٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ شَيْـًٔاۙ وَّجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَالْاَفْـِٕدَةَۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ Artinya: Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani agar kamu bersyukur (QS. an-Nahl ayat 78). Hasil pentadaburan Selanjutnya …

Tips dan Trik Membangun Karakter Anak Diera 5.0

Oleh : Syabandi, S.Pd.I, M.Pd. (Sekretaris JSIT Wilayah Kalimantan Barat dan Kepala Sekolah SDIT Alkarima) Pada era Society 5.0 segala aspek kehidupan berkaitan dengan teknologi. Hal tersebut telah membuat manusia harus berpikir kritis serta mampu beradaptasi dan berinovasi. Memasuki era baru ini, diharapkan manusia bisa terus mengembangkan diri bersamaan dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat. Berbeda saat awal kemerdekaan, pendidikan banyak menitik berat pada aspek moral. Tantangan saat itu tidak terlalu banyak dan sulit. Peran orang tua yang dominan, secara positif akan mempengaruhi karakter dan kepribadian anak di rumah dan Selanjutnya …

Qur’anisasi Generasi Sekolah Islam Terpadu (SIT)

Oleh Zayn The Light Problem pengajaran Qur’an memang masih menjadi problem besar ummat. Berkaca hasil survey DMI yang direlease awal 2022, Secara ilman kemampuan umat islam indonesia baru mencapai angka 35% bebas buta aksara al-Qur’an. Artinya masih sekitar 65% atau setara 145 juta muslim dari 223 juta pemeluk agama Islam di Indonesia belum bisa baca Qur’an. Jika standar penilaian atau indikatornya ditambah kemampuan baca sesuai tajwid atau kaidah, maka boleh jadi angkanya merosot hingga 20%an. Lebih lagi jika yang disurvey adalah kemampuan hafalan dan kemampuan pemahaman arti dari ayat yang Selanjutnya …

Kontribusi dan Kolaborasi JSIT Untuk Kemajuan Negeri

Kehadiran Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) harus mampu mendongkrak mutu pendidikan di tanah air. Hal ini dikarenakan mutu pendidikan di suatu negara akan sangat menentukan maju atau mundurnya bangsa tersebut. Dalam konteks ini, sekolah – sekolah yang tergabung dalam JSIT harus mampu melahirkan inovasi – inovasi dalam meningkatkan layanan pendidikan kepada seluruh lapisan masyarakat. Adapun JSIT sendiri sebagai sebuah organisasi yang menaungi Sekolah – Sekolah Islam Terpadu akan semakin mengokohkan perannya sebagai mitra strategis bagi pemerintah untuk bersama – sama memajukan pendidikan di tanah air. Itulah yang diungkapkan oleh Ketua Selanjutnya …