Tunjukkan kreativitas pada gelar karya P5, siswa siswi SIT Dauroh sulap bahan daur ulang menjadi Baju Adat

Tangerang (09/11) – Dalam gelar karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), siswa-siswi Sekolah Islam Terpadu (SIT) Dauroh berhasil memukau para pengunjung dengan karya kreatifnya. Para siswa memanfaatkan bahan daur ulang untuk menciptakan baju adat dari berbagai daerah di Indonesia. Gelar karya P5 ini digelar selama 2 hari yaitu pada tanggal 08-09 November 2024. Acara ini dibuka dengan kirab bendera dan lagu nasional “Tanah Airku” yang dibawakan oleh siswa SDIT-SMPIT Dauroh.

Selanjutnya sambutan yang disampaikan oleh Siti Masnoviastri Hasibuan selaku pembina yayasan SIT Dauroh. Beliau mengatakan bahwa program ini merupakan program yang menarik dan menumbuhkan kreativitas. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah program yang menumbuhkan karakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Kegiatan ini memberi kesempatan bagi siswa untuk menyalurkan kreativitas mereka dalam bentuk karya yang tidak hanya estetik tetapi juga ramah lingkungan.

Akhmad Ruswandi selaku pengawas SMP gugus 02 kecamatan Curug menyampaikan bahwa nilai-nilai Pancasila harus diimplementasikan secara nyata. Akhmad Ruswandi sangat mengapresiasi SIT Dauroh sukses menyulap bahan daur ulang atau recycle menjadi baju adat Nusantara.

Nurlaela selaku pengawas SD gugus 18 kecamatan Curug mengatakan bahwa implementasi kurikulum merdeka, salah satunya adalah P5. Kegiatan P5 ini mendorong tumbuhnya kegiatan yang mengandung nilai-nilai Pancasila dan dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dilly Windu Rezeki Sugandhi selaku Kabid SD Kabupaten Tangerang mengatakan bahwa P5 ini salah satu bagian penting dari kurikulum merdeka. Proyek ini sebagai sarana membangun dan memperkokoh karakter baik sesuai nilai-nilai Pancasila. Sikap yang baik sangat mempengaruhi keberhasilan siswa.

Acara selanjutnya adalah Fashion Show dan tarian daerah yang menggunakan kreasi baju adat yang mencakup beragam budaya Nusantara, mulai dari Sumatera hingga Papua. Bahan-bahan daur ulang seperti kertas bekas, plastik, kardus, limbah rumah tangga hingga kaleng dimanfaatkan menjadi berbagai elemen busana, mulai dari mahkota, ikat pinggang, hingga aksesoris pendukung. Setiap kelas memiliki tema daerah yang berbeda, sehingga keunikan dan kekayaan budaya Indonesia semakin terpancar yang dituangkan pada Scrapbook dan souvenir khas masing-masing daerah.

Acara ini dimeriahkan oleh penampilan tim wushu SDIT Dauroh dan Tarian Saman dari SMPIT Dauroh. Para orang tua dan pengunjung lainnya juga turut mengapresiasi acara ini. Menurut mereka, karya yang dihasilkan tidak hanya mengagumkan tetapi juga mendidik anak-anak untuk lebih peduli pada lingkungan dan kebudayaan Indonesia.

“Seru sekali gelar karya P5 tahun ini, kita diajak berpikir kreatif menghasilkan karya yang menggambarkan salah satu daerah di Indonesia. Serunya lagi sekolah memberikan penghargaan kepada seluruh kelas atas kreativitas yang kami buat. Semakin semangat,” kata salah satu siswa kelas 9 RA Kartini, Khansa Ayundya.

Gelar karya P5 ini ditutup dengan pemberian penghargaan kepada setiap kelas berdasarkan kreativitas yang dihasilkan. Dan acara gelar karya ini ditutup dengan sharing kegiatan P5 yang dibawakan oleh siswa SDIT-SMPIT yang diakhiri menyanyikan lagu “Indonesia Jaya”.

Melalui Gelar Karya P5 ini, SIT Dauroh berharap kegiatan serupa dapat terus memupuk kecintaan siswa terhadap budaya sekaligus meningkatkan kepedulian mereka terhadap lingkungan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*