Jakarta (11/05) — Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia mengadakan kegiatan FGD atau Diskusi Kelompok Terpumpun bagi para guru sejarah SIT di sekretariat JSIT Indonesia Depok, Sabtu, (11/05).
Kegiatan dibuka oleh Ketua Umum PP JSIT Indonesia, Fahmi Zulkarnain yang memberikan sambutan sekaligus penyemangat kepada para guru untuk dapat memfasilitasi pembelajaran sejarah dengan cara yang lebih bermakna.
“Kesempatan yang berharga ini saya juga mengajak rekan-rekan guru sejarah untuk dapat memfasilitasi peserta didik agar mampu berpikir dan membangun nilai untuk kehidupannya melalui pembelajaran sejarah,” ungkap Fahmi.
Sementara itu, narasumber FGD dari Program Studi Ilmu Sejarah UI, Abdurakhman dalam pengantar diskusinya mengingatkan kebenaran sejarah sangat tergantung dari fakta yang ada.
“Sejarawan bertugas menyusun kisah dari serangkaian fakta yang ada melalui rekonstruksi sejarah dan dengan menggunakan metode sejarah sehingga dapat dipertanggungjawabkan,” pungkasnya.
Abdurakhman juga mendorong pentingnya guru sejarah memiliki literasi guru yang kuat tentang ilmu sejarah.
Acara kemudian dilanjutkan dengan diskusi elaborasi terkait topik-topik yang ditemukan dalam pembelajaran sejarah di kelas yang dipandu oleh moderator. Diskusi berlangsung dengan sangat menarik dan interaktif.
Terdapat simpulan penting dari pertemuan hari ini yaitu pentingnya untuk JSIT Indonesia dapat menghasilkan suplemen sejarah yang akan menjadi pendamping bacaan bagi guru dan siswa.
Pada acara ini pula terbentuk tim penulis suplemen sejarah yaitu Suharyono, Lina Punistuti dan Ibu Sri Gustini Maryam.
Tim penulis diharapkan dapat segera menuntaskan misi penulisan suplemen yang akan menjadi penyempurna bagi pembelajaran sejarah yang bermakna dan berdampak pada kelas-kelas sejarah di Sekolah Islam Terpadu.