Praktekkan Rural Class, SMAIT Insan Cemerlang Hadirkan Empati Sosial Ekonomi di Era Society 5.0

Bondowoso (01/11) — Lembaga pendidikan harus mengambil peran lebih awal dalam menyiapkan lulusannya menghadapi perkembangan masa depan. Di Era Revolusi 4.0 kita dihadapkan dengan digitalisasi semua lini kehidupan yang apabila tidak kita manfaatkan dengan baik justru akan menjadi bumerang bagi manusia. Society 5.0 dibuat sebagai solusi dari Revolusi 4.0 yang ditakutkan akan mendegradasi nilai-nilai dan karakter manusia.

Di era Society 5.0, empati dan toleransi harus dipupuk seiring dengan penanaman kompetensi berpikir kritis, kreatif, dan inovatif. Untuk itu, SMA IT Insan Cemerlang melaksanakan kegiatan Rural Class.

Rural Class SMA IT Insan Cemerlang merupakan sebuah kegiatan dimana siswa tinggal di rumah penduduk kalangan perekonomian rendah. Selama kegiatan ini, siswa akan terlibat langsung di semua kegiatan tuan rumah yang mereka tinggali.

“Tuan rumah kegiatan ini rata-rata bermata pencaharian sebagai buruh tani dan peternak. Melalui kegiatan ini, Kami berharap siswa bisa keluar dari comfort zone masing-masing , lebih peka dan aware dengan kondisi sosial ekonomi Indonesia. Kami berharap mereka bisa melihat langsung bahwa di tengah-tengah kehidupan hedon yang ditampilkan di sosial media, mereka harus tahu bahwa masih ada jutaan penduduk miskin di Indonesia,” ujar Wardatul Jannah Khoirunnisa, selaku Kepala SMA IT Insan Cemerlang.

Rural Class SMA IT Insan Cemerlang berlangsung selama 3 hari 2 malam di desa Paleran kecamatan Wonosari. Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil terdiri dari 2-3 orang siswa yang dititipkan di rumah penduduk.

Selama kegiatan tersebut siswa mengalami langsung kegiatan yang dilakukan tuan rumah mulai menyiapkan makan, hingga aktifitas mata pencaharian seperti bertani beternak bahkan memulung sampah.

Diharapkan, melalui kegiatan ini mampu menumbuhkan sikap empati pada siswa sebagai salah satu upaya menyiapkan generasi pemimpin masa depan, sesuai dengan tagline SMA IT Insan Cemerlang yakni SEKOLAH PEMIMPIN.

Kegiatan ini mendapat respown positif dari siswa dan walimurid ibu aida mengatakan “kalau bisa acaranya diperpanjang sampai sepekan” tuturnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*