Jakarta (12/10) — Departemen Sosial Kemanusiaan Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia melaksanakan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) dan Pelatihan Mitigasi Bencana di Ruang Mawardi, Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur, Jakarta Timur, (12-14/10/2022).
Acara tersebut dihadiri Ketua Umum JSIT Indonesia Fahmi Zulkarnain, Wakil Ketua Umum JSIT Indonesia bidang Kemitraan Suhartono, Ketua Departemen Sosial Kemanusiaan JSIT Indonesia Yon Hendri, Pengurus Departemen Sosial Kemanusiaan Pusat dan Wilayah dengan jumlah peserta 45 dari 31 wilayah.
Ketua Departemen Sosial Kemanusiaan JSIT Indonesia Yon Hendri dalam sambutannya mengatakan bahwa acara Rakornas dihadiri pengurus sosial kemanusiaan seluruh Indonesia baik secara offline maupun online.
“Rakornas ini bertujuan agar program Departemen Sosial Kemanusiaan yang sudah dipresentasikan beberapa bulan lalu bisa tersosialisasikan ke seluruh pengurus wilayah dengan titik tekan pada penghimpunan dan pembentukan relawan di seluruh wilayah,” ungkapnya.
Oleh karena itu, imbuh Yon, Ada 3 arah kebijakan yang harus difokuskan sosial kemanusiaan antara lain donasi terbuka yang bisa terkonsolidasi dengan baik ke seluruh wilayah, terkait dengan lembaga wakaf dan terkait dengan Filantropi
“Ada 4 kata, Literasi/ edukasi, Mitigasi maka tema yang kita ambil adalah Kolaborasi untuk Negeri. Maka dengan pahamnya kita dengan kondisi negeri ini maka ada upaya dalam menjaga negeri ini dari segala kondisi yang tidak kondusif,” ujar Yon.
Sementara itu, Ketua Umum JSIT Indonesia Fahmi Zulkarnain dalam arahan dan pembukaan Rakornas mengatakan selamat datang kepada para peserta.
“Selamat datang bapak ibu sekalian di negeri 1001 bencana. Berdasarkan geografis memang Indonesia ini berada pada kondisi rawan bencana. Oleh karena itu, adanya bencana merupakan saat yang tepat untuk memberikan edukasi,” terang Fahmi.
Disitulah, lanjut Fahmi, JSIT Indonesia melalui Departemen Sosial Kemanusiaan bisa memberikan pembelajaran bagi anak didik agar lebih kuat dan mengambil hikmah dari bencana yang terjadi.
“Kita lihat Jepang, bagaimana bisa mengambil momentum bencana sebagai sarana mengembangkan teknologi dan kemampuan mereka. Kita juga bisa membangun solidaritas dan gotong royong untuk membangun sebuah tempat yang tertimpa bencana serta bisa berempati dengan para penyintas. Kita didorong untuk terlibat dan berkontribusi dalam membantu para korban bencana meskipun kita tidak mengalaminya,” tutur Fahmi.
Sebagai informasi, setelah acara Rakornas Departemen Sosial Kemanusiaan JSIT Indonesia akan juga mengadakan TFT Mitigasi Bencana yang bekerjasama dengan Relawan Indonesia (Relindo) pada
Kamis-Jumat, (13-14/10/2022).
Acara ini terselenggara atas kerjasama JSIT Indonesia dengan Yakesma, Adara Relief dan Relawan Indonesia.