Senayan(30/06)— Memasuki tahun pelajaran baru 2022/2023 seluruh guru dan karyawan PPIA Baitul Maal melakukan kunjungan ke Gedung DPR MPR RI pada tanggal 29 Juni 2022.
Adapun tujuan dilakukannya kunjungan ini untuk menambah wawasan kebangsaan dan pembentukan profil pelajar Pancasila dilingkungan Sekolah Islam Plus Baitul Maal.
Para guru dan karyawan diterima langsung oleh Wakil Ketua MPR RI Dr. H.M. Hidayat Nur Wahid, MA dan anggota DPR RI Dr. H. Mulyanto, M.Eng di Gedung Nusantara 5.
Kegiatan ini dibuka diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan sambutan oleh Ketua PPIA Baitul Maal Dr. Maya Yunus, M.Ag.
Dalam sambutannya Maya Yunus mengatakan bahwa amanah terbesar kita adalah mendidik dan menyiapkan murid-murid kita untuk memimpin dan berkarya buat negeri dan bangsa ini.
“Saya meyakini bahwa amanah terbesar kita adalah mendidik murid-murid kita, menyiapkan murid-murid kita untuk memimpin dan berkarya buat negeri dan bangsa ini, itu tugas utama kita,” ungkapnya.
Ke depan, imbuh Maya, sebagai guru yang mempunyai amanah untuk melahirkan pemimpin maka wawasan kebangsaan harus selalu kita tumbuhan dalam diri kita.
“Dan sebagai guru punya Amanah sebesar itu yang melahirkan pemimpin, maka wawasan kebangsaan kita, kecintaan kebangsaan kita dan segala sesuatu yang berkaitan dengan prestasi dan karya buat bangsa ini harus kita selalu tumbuhkan dalam diri kita dan gedung ini adalah salah satu representasi bagi kemegahan dan kejayaan bangsa kita maka bersyukur lah kita , kita akan mulai tahun ajaran 2022/2023 dengan memastikan bahwa kita akan memberikan yang terbaik buat bangsa,” tegas Maya.
Sementara itu, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menyampaikan bahwa pemerintah membuat keputusan mulai tahun ajaran akan datang pelajaran Pancasila menjadi pelajaran wajib di seluruh jenjang Pendidikan.
“Pemerintah membuat keputusan mulai tahun ajaran akan datang pelajaran Pancasila menjadi pelajaran wajib di seluruh jenjang Pendidikan. Itu bagus artinya pemerintah menyiapkan diri untuk menjadi contoh terbaik pelaksanaan Pancasila. Karena berpancasila secara yang baik dan benar maka Ketuhanan yang Maha Esa ya itu artinya beragama dengan baik,” ungkapnya