
Palu (26/02) — Mengusung tema “Bersinergi Dalam Membangun Pendidikan Yang Kokoh, Bermutu, dan Berdaya Saing Global Untuk Sulteng Maju”, Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Wilayah Sulawesi Tengah menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) ke III. Sabtu-Ahad, 26-27/02/2022, di Gedung Operasional Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu.
Pelaksana tugas (Plt) Ketum JSIT Indonesia Wilayah Sulteng, Mahmud Yunus Rahman, dalam sambutannya mengatakan, ada tiga hal penting yang tertuang pada tema Muswil kali ini, yaitu bagaimana mewujudkan pendidikan yang kokoh, bermutu dan berdaya saing global, tentunya untuk Indonesia maju, khususnya di Sulawesi Tengah.
Untuk mewujudkan itu, kata dia, maka hal penting yang diutamakan adalah arah kebijakan pendidikan, yaitu masalah karakter siswa.
“Para siswa adalah anak-anak bangsa. Anak-anak yang dititipkan kepada kita sebagai amanah yang harus kita bentuk karakternya,” ujarnya.
Tentunya, kata dia, para guru juga harus mempunyai komitmen ketaqwaan agar mudah mentransformasikan karakter yang baik kepada anak-anak didik. Selain itu, kata kunci lainnya adalah bekerja ikhlas dan berprasangka baik kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga prinsip lembaga pendidikan yang berbasis dakwah. Dengan berbasis dakwah, kata dia, maka akan menumbuhkan semangat keikhlasan dan menemukan pendidikan yang lebih inklusif terhadap semua objek pendidikan yang dijalani.
Sementara itu, Asisten II Pemkot Palu, dr Husaema yang hadir mewakili Wali Kota Palu, berharap, Muswil ke-3 JSIT Indonesia Wilayah Sulteng dapat melahirkan gagasan untuk peningkatan mutu dunia pendidikan, khususnya di Kota Palu. Ia mengingatkan agar ajang muswil juga tidak menimbulkan perpecahan.
Husaema mengatakan Pemkot Palu membutuhkan kontribusi dan partisipasi berbagai pihak dalam meningkatkan mutu pendidikan, termasuk JSIT Indonesia Wilayah Sulteng.
“Pemkot membuka diri kepada JSIT untuk berkontribusi dalam pencapaian visi dan misi wali kota dan wakil wali kota. Olehnya, pengurus harus membangun komunikasi yang bersifat konstruktif,” tandasnya.