Karawang (25/02) — Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia Wilayah Jawa Barat mengadakan seminar pada, Sabtu (19/02/2022) Pukul 13.00-15.30 WIB. Sebagai rangkaian kegiatan Musyawarah Wilayah (MUSWIL) V JSIT Jawa Barat.
Seminar ini dihadiri oleh pengurus JSIT Jawa Barat, pendidik dari berbagai daerah dengan toal 500 peserta melalui zoom meeting dan sampai hari ini ada 724 yang menyimak melalui channel YouTube JSIT Indonesia – Wilayah Jawa Barat.
Forum belajar ini diawali dengan pembacaan Al Quran yang disampaikan oleh Kepala SMAIT Annur Kabupaten Bekasi Abdurrahim dan dipandu oleh Sugeng Susianto dari Sekolah Al Fida Bekasi.
Ketua JSIT Indonesia wilayah Jawa Barat, Aep Syarifuddin berharap seminar ini bisa menjadi media silaturahim dan komunikasi seluruh sekolah islam terpadu di Jawa Barat menuju gelaran MUSWIL V JSIT Jawa Barat tanggal 5-6 Maret 2022.
“Rangkaian Kegiatan ini adalah untuk media silaturahim, komunikasi dan evaluasi menuju gelaran acara MUSWIL V JSIT Jawa Barat yang sebentar lagi akan kita laksanakan” ungkap Aep Syarifuddin.
Tidak hanya itu, dalam sambutannya Aep menyampaikan harapan setelah mengikuti seminar ini seluruh peserta memiliki imun yang kuat yaitu spiritual.
“Dalam kondisi pandemi seperti sekarang dibutuhkan daya imun untuk mengokohkan ruhiyah kita. Guru yang memiliki spiritual kuat akan berdampak baik pada pencapaian peserta didik” ungkap Aep.
Hadir sebagai narasumber pada seminar ini adalah Wakil Ketua Umum 2 Bidang Pembinaan Karakter JSIT Indonesia Wiranto yang membahas ‘Urgensi Spiritualitas Pendidik’. Faktor utama keberhasilan seorang pendidik atau guru terletak pada niat.
“Kita sama-sama menjadi guru, namun jika niat di awal kita berbeda maka hasil yang kita peroleh akan berbeda” kata Wiranto.
Seorang guru harus menguasai metode pembelajaran dengan baik. Namun menurut Wiranto yang lebih penting itu kualitas gurunya.
“Menguasai metode pembelajaran saja tidak cukup, tetapi kualitas guru jauh lebih penting dari pada metodenya. Hal terpenting dari guru itu adalah ruh, nilai, value dirinya. Jangan sampai metode belajarnya bagus, tapi sholat subuh kesiangan,” kata Wiranto.
Pesan utama yang disampaikan dari seminar ini adalah bahwa untuk menjadi pendidik atau guru kita harus memperbaiki hubungan kita dengan Allah agar selama kita mendidik kita dibimbing oleh Allah SWT.
Pesan itu diterima mendalam oleh peserta seperti yang disampaikan oleh Mudzakkir dari SDIT MU Cinere Depok. “Masya Allah, merinding dengar yang disampaikan ustad Wiranto. Jazakallah Khoir”, ungkap Mudzakkir.