Jember (02/11) — SDIT Harapan Umat (HARUM) Jember saat ini telah menjadi sekolah yang berkembang cukup pesat. Bermula dari delapan siswa, sekolah dasar yang didirikan sejak 2005 itu, telah bertransformasi menjadi sekolah dasar Islam unggulan di Jember.
Bahkan kini, total siswanya mencapai 565 anak dan telah menghasilkan banyak prestasi baik nasional maupun internasional.
Dalam setahun ini, siswa siswi SDIT HARUM Jember berhasil meraih tiga prestasi internasional di bidang matematika yang diraih Sutan Daiyan Raifa Zaidan Althaf Siswa Kelas 6 Ali & Akmalul Mukmin Siswa Kelas 5 Ali, dan satu prestasi di bidang Al-quran diraih ananda oleh Zsazsa Alia Azzahra Wisnugroho Kelas 2 Abu Bakar.
Selanjutnya, M Alman Haq, 11, bersama Akmalul Mukmin, 11, siswa yang juga berprestasi di ajang nasional dan internasional, akan mempersiapkan diri mengikuti olimpiade internasional lainnya. Dan saat ini mereka berdua telah mewakili Kabupaten Jember dalam kompetisi sains nasional tingkat Jawa Timur, Rabu (28/9).
Kepala SDIT HARUM Jember Elly Nuzulianti SS, bersyukur atas capaian prestasi para siswa tersebut. Dia menjelaskan, capaian itu adalah anugerah dari Allah SWT dari buah ikhtiar dan kerjasama sekolah dengan berbagai pihak.
Tak hanya capaian prestasi, kurikulum juga menjadi keunggulan SDIT HARUM Jember. Sekolah menerapkan dua kurikulum, yaitu Kurikulum 2013 dan Kurikulum Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT). SDIT HARUM Jember mengintegrasikan dua kurikulum tersebut dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
“Tujuan dari itu semua adalah mengajarkan nilai-nilai tawazun (seimbang) kepada guru dan siswa agar tidak ada dikotomi antara pendidikan agama maupun pendidikan umum. Dan tentu saja, juga bertujuan untuk peningkatan kualitas dari lulusan. Kami ingin lulusan dari SDIT Harapan Umat memiliki kepribadian Islami dan cinta tanah air,” jelas Bu Elly, sapaan Kepala SDIT HARUM Jember ini.
Sekolah juga memberikan fasilitas penunjang untuk mengoptimalkan kegiatan belajar siswa. Seperti ruang kelas yang representatif, adanya ruang terbuka hijau, perpustakaan, hingga toilet bersih. Untuk memaksimalkan minat dan bakat, sekolah menyiapkan sebanyak 21 jenis eksrakurikuler. Kualitas guru juga diperhatikan dengan serius mulai dari perekrutan yang sistematis, upgrading guru secara berkala, hingga pembinaan profesi dan spiritual.
“Ini tidak lain sebagai bentuk komitmen kami untuk terus berkontribusi mencetak generasi penerus bangsa,” pungkasnya.