Lebak (17/08) — Di tengah pandemi akibat Covid-19, sekolah Islam Terpadu Al Qudwah upacara peringatan detik-detik proklamasi pada Selasa (17/8). Upacara diadakan di lapangan SIT Al Qudwah. Hadir kegiatan tersebut ketua yayasan Islam Qudwatul Ummah Nurjaya, pimpinan kepala lembaga, dan perwakilan guru serta siswa.
Karena masih dalam masa PPKM, kehadiran peserta upacara memang dibatasi. Peserta pun menerapkan protokol pencegahan Covid-19 seperti menjaga jarak, memakai masker, menggunakan hand sanitizer, dan lainnya.
Hadir juga dalam kegiatan tersebut
Babinsa Dedi Mulyadi dan perwakilan desa Cilangkap.
Meskipun suasana panas, peserta upacara mengikuti kegiatan dengan khidmat. Petugas upacara merupakan gabungan dari guru dan siswa SMP/SMA Terpadu Al Qudwah. Meskipun latihannya singkat, pengibaran bendera berjalan sukses.
Dalam amanatnya, Nurjaya menyampaikan bahwa mengisi kemerdekaan dengan menjadi generasi cerdas.
“Generasi muda harus cerdas agar bisa membawa bangsa lebih maju. Belajar yang rajin dan kuatkan karakter. Karena generasi berkarakterlah yang tetap bertahan menghadapi zaman,” katanya.
Dilanjutkannya, pejuang telah susah payah mewujudkan kemerdekaan. Maka, kita harus bisa mempertahankannya.
“Jangan biarkan sejengkal tanah diambil oleh bangsa lain. Agama pun menganjurkan agar kita mencintai tanah air,” ungkapnya.
Pemberian Penghargaan
Dalam kegiatan tersebut dilakukan pemberian penghargaan kepada pendidik dan tenaga kependidikan yang berprestasi. Sejumlah 14 orang guru mendapatkan penghargaan ini.
Mereka merupakan guru yang kinerjanya baik. Guru yang seperti ini ibarat api yang menjadi penerang bagi siswa. Bahkan, bagi guru lainnya.
“Tidak menyangka dapat penghargaan. Saya juga tidak terlalu berharap. Jadi terima kasih kepada lembaga yang mempercayai penghargaan ini,” ungkar Irma Hidayah, guru SMA Al Qudwah saat menerima penghargaan.
Acara ditutup dengan doa bersama dan ramah tamah. Bagi guru, upacara ini merupakan sarana silaturahmi pula.