Surakarta (08/07) — Untuk menyambut Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di tengah pandemi Covid-19, SMPIT Nur Hidayah Surakarta menyelenggarakan workshop ‘Optimalisasi Kesiapan Sekolah Menghadapi Pembelajaran Tatap Muka Terbatas’. Kegiatan ini juga diselenggarakan dalam rangka persiapan Tahun Ajaran Baru 2021/2022.
Panitia kegiatan, Subhi Showabi menyampaikan bahwa guru merupakan kunci sukses pembelajaran. “Guru diharapkan dapat melaksanakan proses pembelajaran yang kreatif dan dinamis”, disampaikan saat pembukaan kegiatan di ruang aula sekolah, pada Senin (5/7).
Selanjutnya, dalam sambutannya, Kepala Sekolah, Zuhdi Yusroni menyampaikan ‘Urgensi Guru dalam Melaksanakan Fungsinya sebagai Pendidik’.
Tantangan di masa pandemi, kata Zuhdi Yusroni, harus bisa dimanfaatkan oleh para guru untuk membekali peserta didik supaya siap memiliki masa depan yang baik, menjadi manusia yang unggul, kreatif, kritis, mandiri, beriman, bertakwa, dan sesuai dengan karakter siswa SIT.
“Dengan cara pembelajaran yang menyenangkan, tentu dalam situasi pandemi ini para siswa saat ini diharapkan belajar tanpa beban, bahkan penuh dengan harapan dan impian,” ujar Zuhdi Yusroni.
Untuk mewujudkannya, lanjut Kepala Sekolah , guru perlu menguasai empat kompetensi, yaitu pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial.
“Guru juga hendaknya menyesuaikan kemampuan individual input siswa, dan menguasai standar dan kriteria penilaian. Untuk itu perlu kerjasama, komunikasi, dan koordinasi antara siswa, guru, dan orang tua, sesuai dengan peran dan tanggung jawab masing-masing,” tuturnya.
Lebih lanjut Kepala Sekolah juga menyampaikan bahwa SMPIT Nur Hidayah memiliki siswa yang relatif bagus dari sisi input. Hal ini merupakan modal strategis dalam menyiapkan peserta didik untuk siap menghadapi masa depan dengan segala tantangan dan permasalahannya, dengan memasukkan faktor-faktor kemanusiaan, sosial, dan spiritual.
Workshop yang dilaksanakan secara dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring) ini dihadiri oleh kepala sekolah, guru, dan karyawan