Ponorogo (19/03) — Memperingati peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW, RA Terpadu Al Madinah Ponorogo menyelenggarakan kegiatan Challenge Pekan Cinta Rasulullah.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh santriwan-santriwati RA Terpadu Al Madinah Ponorogo yang berjumlah 56 santri kelompok A dan 39 santri kelompok B. Kegiatan ini dilakukan bersama wali santri di rumah karena masih dalam masa pandemi covid 19 dan disyiarkan melalui medsos.
Challenge Pekan Cinta Rasulullah ini meliputi 6 kegiatan yang dilakukan selama sepekan, mulai tanggal 15-20 Maret 2021. Enam kegiatan tersebut adalah: melaksanakan sholat fardhu berjama’ah, mendengarkan kisah peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW, bershalawat kepada Rasulullah, menghafal dua hadits dan mengamalkannya, bersedekah dan mewarnai kaligrafi Muhammad dan menempelkannya di dinding rumah.
Menurut kepala RA Terpadu Al Madinah, Setiyaningsih, kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan sosok Rasulullah melalui kisah Isra’ Mi’raj dan menanamkan kecintaan kepada Allah dan RasulNya sejak dini.
“Selain untuk mengenalkan sosok Rasulullah SAW kepada Ananda sejak dini, dengan kegiatan Challenge Pekan Cinta Rasulullah ini juga bertujuan agar Ananda dapat belajar sholat fardhu secara rutin dan mengamalkan sunnah-sunnah Rasulullah SAW dalam aktivitas sehari-hari sehingga tumbuh kecintaan yang besar pada Allah dan RasulNya,” ungkapnya.
“Meski pembelajaran masih dilakukan secara online, akan tetapi kami berusaha untuk menyusun kegiatan yang menyenangkan dengan tetap memprioritaskan penguatan aqidah dan penanaman nilai-nilai karakter Islam sebagaimana program unggulan sekolah kami, yaitu: Tahfidzul Qur’an, Islamic Character dan Creative Learning,” lanjut Setiyaningsih.
“Alhamdulillah walisantri menyambut dengan antusias kegiatan ini, terlihat dari laporan hasil kegiatan Ananda baik di grup wa kelas maupun di medsos.” imbuhnya.
Wali santri mengunggah dokumentasi kegiatan putra-putrinya di medsos dan melaporkannya kepada wali kelas. Dengan mengunggah kegiatan di medsos diharapkan syiar Islam akan lebih menggema di tengah-tengah masyarakat.