Kalimantan Timur (24/02) — Pandemi covid-19 yang melanda seantero negeri dan seluruh belahan bumi, tidak mengurangi upaya JSIT Indonesia untuk tetap menjaga Mutu Pendidikan.
Sebab bagaimanapun upaya menjaga mutu pendidikan menjadi keniscayaan, untuk dapat mendukung Lahirnya Generasi Emas Indonesia tahun 2045.
Salah satu upaya untuk menjaga mutu pendidikan adalah dengan melakukan assesment tentang pengelolaan sekolah. Sebab dari assesment yang dilakukan pada suatu sekolah dapat diketahui bagaimana tingkat ketercapaian Standar Nasional Pendidikan.
Untuk tujuan tersebut, JSIT Indonesia melalui BLSIT (Badan Lisensi Sekolah Islam Terpadu) Indonesia, dalam kondisi pandemi covid-19 melakukan Lisensi bagi SIT anggotanya.
Ketua BLSIT JSIT Indonesia, Heri Sucitro mengatakan untuk awal atau perdana kali ini ada 13 Sekolah Islam Terpadu yang ada di Kalimantan Timur telah mengikuti uji lisensi sekolah Islam terpadu.
“Yang Perdana ini adalah Kaltim yang Luar Biasa. Inilah hal yang paling layak untuk diberikan kepada SIT (Sekolah Islam Terpadu) di Kalimantan Timur dan kami sangat mengapresiasi mereka,” ungkap Heri.
Heri menambahkan, kali Ini adalah lisensi perdana dengan sistem daring, dilaksanakan dari (10-18/02/2021) dan dikuti oleh 13 SIT dari tingkat PAUDIT sampai SMAIT se-Kalimantan Timur yang telah memenuhi syarat, mendaftar, dan terdaftar sebagai peserta lisensi sesuai dengan SK dan jadual yang diterbitkan oleh BLSIT Indonesia.
“13 SIT itu antara lain, Pertama TKIT Daarussalam, Sanggata, Kutai Timur. Kedua, SDIT Cordova, Samarinda. Ketiga, SDIT Daarussalam, Sanggata. Empat, SDIT Assyamil, Bontang. Lima, SDIT Nurul Ilmi, Tenggarong, Kutai Kertanegara. Enam, SDIT Al Aulia 1, Balikpapan. Tujuh, SDIT Al Aulia 2, Balikpapan, Delapan, SMPIT Nurul Ilmi, Tenggarong, Kutai Kertanegara. Sembilan, SMPIT Daarussalam, Sanggata. Sepuluh, SMPIT Cordova, Samarinda. Sebelas, SMPIT Asshohwah, Berau. Dua Belas, SMAIT Granada, Samarinda, dan Tiga Belas, SMAIT Aulia, Balikpapan,” sebut Heri.
Mengapa mereka luar biasa, tanya Heri, Karena 13 SIT tersebut yang perdana mengikuti lisensi dengan sistem daring.
“Yang namanya perdana pasti kesan uji cobanya lebih kuat terasa. Namun hal tersebut tidak mengurangi semangat dan kesiapan 13 SIT di Kalimantan Timur untuk mengikuti Lisensi dengan sistem daring. Mereka bersegera menyiapkan semua dokumen yang diminta oleh BLSIT pada format yang telah disiapakan. Karena waktunya sangat pendek mereka bekerja maraton untuk menyiapkan itu semua, dan itu kerja yang luar biasa,” terangnya.
Untuk mendukung lisensi perdana dengan sistem daring, kata Heri, pihaknya juga bekerja secara maraton pagi, siang, dan malam. Bahkan intensitas rapat juga luar biasa, mulai dari rapat pengurus BLSIT pekanan, koordinasi dengan asesor, koordinasi dengan 13 sekolah yang akan dilisensi, dan lain-lain yang semuanya dilakukan secara virtual.
“Itu semua dilakukan semata untuk tercapainya lisensi dengan sistem daring yang berkualitas untuk menjaga mutu pendidikan SIT,” jelas Heri.
BLSIT Indonesia, lanjutnya, sangat menghargai sikap responship, kesiapan, dan kesigapan 13 SIT di Kaltim, yang dikoordinasikan oleh BLSIT Wilayah Kalimantan Timur. Demikian juga para asesor yang ditugaskan oleh BLSIT Indonesia.
“Mereka yang perdana bertugas dengan sistem daring. Mereka sigap dan siap, untuk melakukan tugas terbaik. Di tengah-tengah kesibukan mereka, para asesor ini bahu membahu memberikan yang terbaik untuk 13 SIT di Kalimantan Timur. Semuanya untuk satu tujuan, yaitu tercapainya budaya mutu SIT, demi izzul Islam wal muslimin”, ujar Heri.
Kegiatan tersebut, imbuh Heri, bertujuan agar dari SIT lahir generasi terbaik bangsa yang siap membawa Negara Kesatuan Republik Indonesia maju dan bermartabat.
“Tugas kita memang hanya berproses maksimal dalam semua urusan. Allah jualah yang akan memberikan keberhasilan, kesuksesan, dan kabar gembira. Alhamdulillah atas perkenan Allah SWT, meski waktunya sangat pendek, berkat kerja sama dan kerja keras semuanya, lisensi perdana dengan sistem daring dapat dilakukan dan diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Semoga hasilnya sesuai dengan sikap responsif, semangat, dan kesigapan mereka, yaitu tercapainya budaya mutu 13 SIT di Kalimantan Timur,” tutup Heri.
Assalamu’alaikum,
Afwan, cuma mau koreksi nama sekolah kami :
SDIT Al Auliya 1 ; SDIT Al Auliya 2 ; SMAIT Al Auliya