Medan (28/02) — Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia Wilayah Sumatera Utara menggelar Rapat kerja (Raker) yang dilaksanakan secara offline di Aula Yayasan Al Fityan School Medan, Sumatera Utara, Sabtu-Ahad, (27-28/02/2021).
Meski dilakukan secara offline, pelaksanaan Raker JSIT Indonesia Wilayah Sumatera Utara dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat dan dihadiri hanya 15 Pengurus Wilayah.
Ketua JSIT Indonesia Wilayah Sumatera Utara, Arbi Pasaribu, M. Pd. mengatakan, kegiatan Raker Pengurus Wilayah Sumatera Utara bertujuan mengevaluasi program kerja 2020 dan merancang program kerja 2021-2022 dengan penuh semangat dan antusias Pengurus JSIT Wilayah Sumatera Utara.
“Sebagaimana rapat kerja umumnya, kami melakukan beberapa evaluasi atas program yang berjalan dan tidak berjalan di tahun 2020. Sekaligus kami merencanakan program apa yang akan dilakukan untuk tahun-tahun yang akan datang. Penyusunan kurikulum merdeka belajar yang berbasis kearifan lokal dan pembinaan sekolah anggota rutin maupun terprogram serta strategi penambahan anggota JSIT Wilayah Sumatera Utara,” papar Arbi.
Sementara dalam sambutannya, Ketua Umum JSIT Indonesia, Dr. Mohammad Zahri, M. Pd., mengatakan ada tiga hal yang sebaiknya menjadi capaian dalam pelaksanaan Raker JSIT Indonesia Wilayah Sumatera Utara ini.
“Pertama adalah capaian kualitas sekolah. Ini bisa dilakukan dengan melakukan evaluasi terhadap SKL tahunan dan seperti apa RTL nya. Sekolah yang baik didukung oleh tata kelola yang baik. Tata kelola yang baik didukung oleh SDM yang baik, Visi
Program yang berkesinambungan
Guru-Pimpinan-Yayasan belajar,” papar Zahri.
Kedua, lanjut Zahri, yaitu Capaian kualitas organisasi (JSIT). Bagaimana tingkat interaksi organisasi dan anggota. Tanggungjawab anggota atau awareness rasa kepedulian anggota kepada organisasi.
“Yang ketiga adalah Capaian kualitas luaran. Peningkatan kuantitas dan kualitas luaran. Sinergi antara mitra strategis internal. Organisasi bersiaga menopang agenda-agenda internal serta peningkatan ke lembaga-lembaga Pemerintah terkait Pendidikan,” tutup Doktor lulusan Universitas Negeri Surabaya ini.