Dukung Program Vaksinasi Covid-19 Pemerintah, JSIT Indonesia Kirimkan Perwakilan Guru Divaksin Perdana

Jakarta (25/02) — Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung hampir satu tahun ini, berdampak pada proses belajar mengajar seluruh sekolah dan kampus, baik negeri maupun swasta di Indonesia.

Kondisi ini, membuat Pemerintah Indonesia memprioritaskan program vaksinasi Covid-19 terhadap sejumlah tenaga pengajar baik guru maupun dosen di tahap kedua ini.

Ketua Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia, Dr. Mohammad Zahri, M. Pd., dalam wawancara dengan sebuah stasiun Radio Nasional mengatakan pihaknya sangat mendukung program vaksinasi Covid-19 Pemerintah yang diperuntukkan bagi guru dan tenaga pengajar.

“Menurut saya vaksin Covid-19 bagi guru dan tenaga pengajar ini sangat penting ya. Karena sampai dengan saat ini atau hampir satu tahun, hanya dunia pendidikan saja yang masih berjalan online atau daring. Semoga dengan vaksin ini kegiatan sekolah dan belajar mengajar bisa berlangsung kembali secara offline,” harap Zahri.

Pria asal Surabaya ini menambahkan idealnya yang divaksin Covid-19 itu bukan hanya guru saja akan tetapi siswa-siswi, karena kegiatan belajar mengajar ini efeknya jangka panjang dan strategis di kemudian hari.

“Kita sangat meyakini bahwa negara maju itu kualitas pendidikannya tinggi. Apalagi kita sangat tidak siap dengan pembelajaran daring, terlebih negara kita ini negara Berketuhanan yang juga menjunjung tinggi akhlak mulia, kalau dengan model daring ini akan sulit membentuk kepribadian atau akhlak yang mulia,” urai Doktor lulusan Universitas Negeri Surabaya ini.

Sementara itu, perwakilan JSIT Indonesia yang mengikuti program perdana vaksinasi Covid-19 Pemerintah, untuk Guru dan tenaga pengajar, Santi Librayanti mengaku kaget saat diminta mewakili JSIT Indonesia untuk divaksin pertama kali.

“Perasaan saya terus terang kaget, karena bisa dibilang dadakan. Tapi campur bahagia juga, karena dapat mewakili JSIT Indonesia sebagai orang pertama yang divaksin
dan bisa berkampanye dikalangan para pendidik bahwa vaksin sangat diperlukan oleh kita, karena dengan kita memvaksinasi diri kita, maka kita tidak akan memberikan penularan bagi orang lain,” ungkap Bendahara JSIT Indonesia Wilayah DKI Jakarta.

Santi menambahkan setelah divaksin di hari pertama bagi guru dan tenaga pengajar, tidak ada satu pun keluhan yang dirasakan dan bersyukur semua berjalan lancar.

“Alhamdulillah dari mulai divaksin sampai dengan saat ini tidak ada keluhan dan tidak ada yang dirasakan. Bismillah dan insyaAllah vaksinnya aman untuk semua,” tutur Santi.

Sebelumnya Program vaksinasi Covid-19 untuk guru dan tenaga kependidikan (GTK) sendiri telah dimulai, Rabu (24/02) kemarin. Sebagai pembuka, sebanyak 600 orang GTK divaksin pada yang berlokasi di SMAN 70 Jakarta. Jokowi ikut menyaksikan penyuntikan vaksin terhadap guru di SMAN 70.

Usai meninjau, Jokowi menyampaikan bahwa prioritas vaksinasi diberikan kepada guru dan tenaga kependidikan agar pembelajaran tatap muka bisa dimulai sepenuhnya pada Juli 2021 mendatang, bertepatan dengan tahun ajaran baru 2021/2022.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*