Pandeglang (02/09) — Pandemi Covid-19 membuat semua pihak termasuk sekolah dan guru terus berinovasi. Inilah yang membuat guru terus berkreasi dan pantang menyerah dengan situasi.
Demikian disampaikan Ketua JSIT wilayah Banten Maya Yunus kepada ratusan guru pada pelatihan Blended Learning yang diadakan Rabu, (02/09) di aula Sohibul Barokah, Yayasan Irsyadul Ibad, Pandeglang, Banten.
Kegiatan ini dilakukan untuk menghadapi pembelajaran pada masa pandemi yang menghadirkan Ketua Dewan Pembina JSIT Indonesia Dr. Sukro Muhab M.Si., Ketua JSIT Wilayah Banten Maya Yunus M.Ag., Pimpinan Yayasan Irsyadul Ibad Hidayat Rahman, M.Si., dan Ketua JSIT wilayah Pandeglang Siti Rahmah.
Dalam sambutannya, Hidayat Rahman, mengapresiasi kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian guru beradaptasi dengan kondisi.
“Meskipun dengan memakai masker, kita berharap kegiatan ini memberikan manfaat yang banyak. Pandemi memberikan pemahaman bahwa Allah menghendaki diterapkan syariatNya. Pertama kali bertatap muka dalam kondisi begini,” ujarnya.
Sementara itu, Siti Rahman,
Ketua JSIT wilayah Pandeglang mengharapkan kegiatan ini memberikan bekal kepada guru agar menghadirkan pembelajaran yang tepat.
“Situasi ini menghadirkan tantangan agar guru punya kreativitas lainya. Guru bisa menghadirkan pembelajaran daring dan luring yang pas buat anak didik,” tuturnya.
Ketua JSIT wilayah Banten, Maya Yunus berharap guru terpacu agar terus berinovasi pada masa pandemi.
“Jangan kalah dengan virus. Temukan cara memberikan kontribusi besar menyiapkan para pemimpin bangsa. Saya yakin kita semua bisa. Karena kita merupakan orang yang mau belajar,” katanya.
Kegiatan ini dihadiri 200-an peserta dari sekolah Islam terpadu dari Pandeglang dan Banten. Kegiatan ini diharapkan menjadi wawasan tambahan ilmu bagi guru dalam menghadirkan pembelajaran yang efektif pada masa pandemi yang telah enam bulan lebih menjadi penghalang kenormalan pembelajaran tatap muka.
Dalam penyampaiannya, Sukro Muhab menyatakan bahwa pelibatan IT dalam pembelajaran tidak bisa dihindarkan.
“Blended Learning pada dasarnya merupakan pembelajaran yang melibatkan penggunaan teknologi digital dan tatap muka serta ditekankan adanya evaluasi untuk pembelajaran mandiri yang dilakukan,” tegasnya.
Dilanjutkannya, supaya lebih bervariatif, guru harus memerhatikan media pembelajaran yang dipakai. “Jangan terpaku pada satu media pembelajaran atau metode pembelajaran saja. Tetapi gunakan bergantian atau gabungan,” lanjutnya.
Pembelajaran kontekstual sangat mungkin dilakukan dengan sebagai pembelajaran yang tepat. Guru bisa melibatkan orang luar jika itu memang diperlukan.
“Jangan terpaku pada ketercapaian kompetensi kognitif saja, tetapi hadirkan kekaryaan siswa. Banyak media yang bisa digunakan untuk menyukseskan pembelajaran blended learning. Guru harus bisa memvariasikannya,” pungkasnya.