Bismillahirohmanirrohim
Sejarah
Kelima sekolah yang menjadi cikal bakal model penyelengaraan SIT itu, yakni SDIT Nurul Fikri Depok, SDIT Al Hikmah Jakarta Selatan, SDIT Iqro Bekasi, SDIT Ummul Quro Bogor, dan SDIT Al Khayrot Jakarta Timur. Sejak saat itu, SIT terus bermunculan dan berkembang pesat.
JSIT Indonesia yang berdiri pada 31 Juli 2003 di nahkodai Dr Fahmy Alaydroes, yang juga ketua yayasan pendidikan Nurul Fikri. Kini, JSIT memasuki usia hampir dua dekade. Banyak pemberdayaan yang dilakukan terhadap sekolah Islam yang berafiliasi dalam jaringannya.
JSIT mengajarkan peserta didik untuk mencintai bangsa dan tanah air Indonesia. Kita sikapi adanya stigma buruk dengan bijak, meliputi dengan penguatan nilai-nilai Islam, meluruskan stigma radikalisme, menguatkan konsensus dasar nasional, objektivitasi sumber-sumber keilmuan, counter isu dengan kajian, performance aktivis pendidikan, penyempurnaan pemahaman Islam yang tepat dan benar, tingkat komunikasi dengan unsur pemerintahan, berintegrasi dengan kearifan lokal, bersinergi dalam mewujudkan pembangunan, dan bedah sejarah perjuangan tokoh tokoh Islam,
Membumikan JSIT Indonesia dengan kesadaran tinggi
Sebagai pengamat pendidikan dari mana di mulai inovasi menuju ke pada ke IT-an dengan cara mengevaluasi kurikulum sekolah yang di kelola, bagaimana metode pendidikan dan pengajarannya juga karakter sumber daya manusianya yang sebaiknya mampu melahirnya konsep yang sesuai dengan kebutuhan serta dapat revitalisasi mengembalikan manusia muslim yang selama ini telah tercemar oleh hidden kurikulum yang di bawa entah dari mana yang nanti dalam proses dan hasil generasi muslim yang tidak sesuai dg Al qur’an dan hadist,serta hanya beroriantasi pada duniawi saja.
Dengan terus terang atau implisit dengan cara inovasi sekolah- sekolah yang tadinya sekolah islam biasa lambat laun tidak segan- segan berubah menjadi IT cara menstandarkan konsep dasar yang ada di SIT … walaupun konsep dasar nya belum seluruhnya di adopsi seperti konsep mutu yang ada di SIT akan tetapi niatnya beralih ke SIT ini adalah kesadaran baru ( awareness ) dan mengetahui tingkat mutu yang ada di SIT tentang adanya konsep baru yang berkualitas dalam pendidikan juga memahami akan kebutuhan konsumen para orang tua. Karena tidak bisa di hindari bahwa lirikan /bidikan konsumen terutama wali murid yang menginginkan hasil proses pendidikan menjadikan akhlakul karimah peserta didiknya. Perhatian ( interest ) konsumen sudah sedemikian cerdasnya dan sangat peduli pada generasi berikutnya, konsumen sudah lihai dalam penilaian (evaluation) terhadap informasi yang getok tular, kadang melihat di lapangan mencoba ( trial ) kakaknya kemudian adiknya dan seterusnya.
Mau tidak mau bila mulai berkomitmen untuk memakai SIT harus melaksanakan konsekwensi logis dengan seluruh konsepnya, paling tidak melalui inovasi ke SITan antara lain dengan cara merubah pola pikir invention (penemuan )atau reka cipta dari kurikulum yang bukan IT menjadi SIT dalam merubah bentuk dan komposisi materi, peranti dari perencanaan, proses dan produk berkewajiban merubah inovatif yang di adopsi menyeluruh kemudian mendevelopment ( pengembangan ) untuk menyesuaikan konsep baru SIT dengan tahapan standar mutu dalam sekolah yang di kelolanya, diffusion ( penyebarannya ) bagaimana kemudian untuk merencanakan, mengerjakan, implementasi, menilainya sejauh mana kesamaan mutu dengan konsep SIT bisa di adopsi untuk sekolah-sekolah yang telah menggunakan lebel IT di belakang nama sekolah. Dengan visi nya jaringan sekolah Islam terpadu yang luar biasa antara lain menjadi pusat penggerak dan pemberdaya Sekolah Islam Terpadu di Indonesia menuju sekolah efektif dan bermutu yang tujuannya terciptanya jaringan kerjasama antara peneliti, pengembang, pemerhati, penyelenggara, dan pengelola pendidikan atau sekolah yang menjadi anggota JSIT , Meningkatnya kompetensi dan profesionalitas pendidik dan tenaga kependidikan. Berlangsungnya proses perbaikan dan pengembangan kurikulum Sekolah Islam Terpadu.Terjalinnya kemitraan strategis dengan instansi/institusi nasional maupun internasional, ini sudah dapat di jadikan pijakan oleh sekolah-sekolah yang berafiliasi dengan JSIT.
Keanggotaan JSIT
Makin bergerak terus anggota SIT seluruh level sekolah yang tergabung di Jaringan Sekolah Islam Terpadu di seluruh Indonesia grafiknya bergerak terus dari tahun ke tahun , Tingkat Taman kanak-kanak/ PAUD IT berjumlah 934 TK
Tingkat Sekolah Dasar berjumlah 905 SDIT, Tingkat Sekolah Menengah Pertama IT berjumlah 286 SMPIT, Tingkat Sekolah Menengah Atas/ Sekolah Menenga Kejuruan IT berjumlah 88 SMAIT dan SMKIT.
Hendaknya kita semua sudah dapat memahami dengan jelas sunnatulloh tentang perubahan yang amat sering bahwa Gusti Alloh SWT tidak akan mengubah keadaan suatu kaum yang memilukan hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka berupa sebuah keyakinan dari mulai pemikiran, konsep,orientasi berpikir, cara berpikir dan nilai dari kehidupan terutama dalam proses pendidikan.
Yang benar hanya milik Allah Azza wa Jalla, yang khilaf dari pribadi manusia biasa yang tak pernah luput dari khilaf dan dosa, akhirul qalam subhaanaka Allohumma wabihamdika asyhadu anlaa-illaaha illa anta astaghfiruka wa-atuubu ilaik.
Dr hj Ihsana EL khuluqo M.Pd
Pengurus Pusat JSIT Indonesia