Bahas Mutu Pembelajaran Alquran, JSIT Jateng dan RQN Berkoordinasi

TENGARAN, suaramerdeka.com – Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) wilayah Jawa Tengah menggelar koordinasi bersama Rumah Qur’an Nusantara (RQN), Rabu (5/2). JSIT wilayah Jawa Tengah mengundang puluhan utusan dari Sekolah Islam Terpadu (SIT) se-Jawa Tengah, perwakilan pengajar Alquran.

Utusan tersebut terdiri dari Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT), Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) dan Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu (SMAIT) yang tersebar di 35 Kabupaten Kota di Jawa Tengah. AKegiatan ini merupakan pertemuan para hufadz dan pengajar Alquran di sekolah masing-masing.

Koordinasi JSIT bersama RQN Jateng ini digelar dalam rangka mengevaluasi pengajaran Alquran di Sekolah Islam Terpadu (SIT). Hasil koordinasi ini diharapkan muncul upaya penguatan kualitas  pembelajaran Alquran dan metode belajar Alquran yang efektif.

Kegiatan inisiatif Bidang Bina Pribadi Islami (BPI) dan Alquran JSIT wilayah Jawa Tengah yang diketuai Tafsir Rohadi ini berharap dengan kolaborasi RQN akan muncul standar pembelajaran Alquran yang baku. “Selama ini BPI baru fokus di kepribadian dan karakter siswa. Sedang metode pembelajaran Alquran masih dikelola oleh masing-masing sekolah”, jelasnya.

Nurhadi Susilo, M.Pd selaku Ketua JSIT Regional IV Jateng DIY menyampaikan, Alquran menjadi ruh dari pendidikan Islam Terpadu. “Jadi, upaya meningkatkan mutu pembelajaran Alquran harus selalu ditingkatkan. Upaya riil pengembangan perlu diprogramkan bersama apakah berupa tahsin, tahfidz maupun program untuk meningkatkan kecintaan terhadap Alquran,” kata dia.

RQN menyampaikan evaluasi dalam program tahfidz di SIT bahwa semangat menyelesaikan hafalan 30 juz itu tinggi, namun dalam hal menjaga hafalan  Alquran masih lemah. Sehingga forum ini digelar sebagai sarana diskusi dalam rangka menguatkan serta menjaga hafalan para siswa.

Hasil koordinasi antara JSIT dan RQN Jateng kali ini berupa rekomendasi adanya metode baca Alquran untuk diterapkan di SIT Jawa Tengah. Selanjutnya perlunya dibuat program penjagaan hafalan berupa Mukhoyyam Alquran serta dibuatnya grup bagi para alumni.

 

sumber : suaramerdeka.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*