H-27: Umroh Akbar JSIT Indonesia; Umroh dan Mendidik Ummat

Menurut riwayat, Rasulullah SAW semasa hidupnya melaksanakan Umroh sebanyak 4 kali.

Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan umrah 4 kali, semuanya di bulan Dzulqa’dah, kecuali umrah yang mengiringi haji beliau. (yaitu) Umrah dari Hudaibiyah atau di tahun perjanjian Hudaibiyah di bulan Dzulqa’dah, Umrah di tahun berikutnya di bulan Dzulqa’dah, Umrah dari Ji’ranah, dimana beliau membagi ghanimah Hunain di bulan Dzulqa’dah, dan umrah ketika beliau haji. (HR. Bukhari & Muslim)

Ibnul Qoyim mengatakan, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan umrah setelah hijrah 4 kali, semuanya di bulan Dzulqa’dah:

Pertama, Umrah Hudaibiyah, ini umrah pertama, dilakukan di tahun 6 Hijriyah, lalu di halangi oleh orang-orang musyrik, sehingga tidak bisa ke ka’bah. Kemudian beliau menyembelih onta, karena terhalangi di Hudaibiyah, dan melakukan tahalul dengan menggundul rambut, bersama para sahabat, dan kembali ke Madinah di tahun itu.

Kedua, Umrah qadha di tahun depannya. Beliau masuk ke Mekah dan tinggal di sana 3 hari, lalu beliau keluar setelah menyempurnakan umrahnya.

Ketiga, Umrah ketika beliau berhaji

Keempat, Umrah dari Ji’ranah. Ketika beliau menuju Hunain, kemudian kembali ke Mekah, lalu melakukan umrah dengna miqat Ji’ranah.

Ibnul Qoyim menegaskan, ‘Tidak ada perbedaan pendapat ulama bahwa Umrah beliau tidak lebih dari 4 kali

Dari penjelasan ini bisa kita fahami bahwa umroh Nabi tidak terlepas dari aktivitas dakwah. Nabi menjadikan ibadah Umroh sebagai titik tolak bagi melakukan aktivitas dakwah selanjutnya yg lebih besar.

Pun Nabi menjadikan Umroh sbg titik balik atau refleksi ketundukan perjalanan dakwahnya (Nabi Umroh setelah Perang Hunain)

Sebagai da’i yg bertugas mendidik generasi penerus, maka menjadi suatu keniscayaan jika ibadah Umroh ini diagendakan setiap tahun.

Ya sebagai wujud ketundukan kepada Allah SWT dan memohon pertolongan karena tugas yg sedemikian besar dan berat, mendidik generasi penerus bangsa.

Allahumma safarna ilal masjidil haraam lil umrotan kulla sanah.

Sahroni
alfaqiir ilallah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*