MENYATUKAN LANGKAH JUANG

1 Desember 2019 jam 16.20 speaker bandara Juanda berbunyi. Tidak begitu jelas, tidak seperti panggilan sebelumnya yang bening dan jelas.

Karena sebelumnya saya lihat di monitor keberangkatan Wings IW 1816 jurusan Jogja Recshedule pk 16.35, panggilan samar samar itu saya abaikan. pikir saya 15 menit terlalu sayang untuk tidak digunakan bermujamalah dengan temen – temen dari Jakarta, para pengukir peradaban, pemegang kendali organisasi besar JSIT Indonesia.

Bagi orang daerah seperti saya, bisa bersama orang hebat seperti mereka bukan saja kehormatan, tapi kesempatan emas untuk menimba ilmu, pengalaman dan memompa semangat perjuangan.

Pengalaman mereka sangat banyak. Hampir seluruh kota besar di Indonesia sudah mereka kunjungi. Ke luar negeri bukan hal yang istimewa lagi. Dan hebatnya perjalanan mereka tidak untuk bersenang senang. Tapi untuk berjuang dan ‘menyenangkan’ para pejuang.
Ya Alloh terima kasih atas karunia-Mu yang sangat besar ini, tidak akan ku sia -siakan kesempatan emas ini.

Sejenak kupandangi wajah wajah mereka. Nampak sedikit lelah..tapi tetap cerah. Saya yakin kekuatan iman dan keikhlasan berjuangnyalah yang menghapus noda debu dan keringat dari wajahnya.

“Pake Wings ? sering -sering saja lihat monitor, sering berubah jadwalnya”. seperti diingatkan malaikat, tiba-tiba saya teringat pesan ust Zahri ketika tadi mengantar.

Saya segera bangkit.
“ kayaknya tidak perlu nunggu panggilan nih, takut terlambat. afwan ya..assalamu’alaikum’.

Sedikit tergesa sampai tidak jabat tangan, saya bergegas menuju gate 2. Dan betul saja..saya menjadi penumpang terakhir yang masuk ke pesawat’. Alhamdulillah tidak ketinggalan.

Pengalaman ini sungguh berharga. Sepanjang perjalanan..saya renungkan. Rupanya untuk tidak ketinggalan KITA TIDAK BOLEH HANYA MENUNGGU, TAPI HARUS PROAKTIF MENCARI KEJELASAN DAN SIGAP MENGAMBIL TINDAKAN.

Coba saja renungkan. Betapa banyak kesempatan yang hilang hanya karena sikap menunggu kejelasan. Tentu saja ini sangat merugikan dan tidak boleh diteruskan.

Bukankah Alloh SWT telah mengingatkan:
“Demi waktu, sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi.kecuali orang yang beriman dan beramal sholih,dan saling mengingatkan dalam kebenaran dan saling mengingatkan dalam kesabaran”.

So agar hidup kita tidak merugi, jangan lagi hanya menunggu intruksi. Apalagi dalam perjuangan. Apalagi di JSIT Indonesia, dimana para pejuang berhimpun untuk merubah Peradaban.

Dalam organisasi perjuangan, semua adalah pejuang. tidak boleh ada ‘ yang dipertuan’.

birokrasi hanya untuk merapikan sinergi. Jadi tidak boleh menghalangi potensi dan konstribusi.

Panggilan qiyadah tidak boleh ‘disamarkan’ sehingga menimbulkan keraguan.

Tetapi setiap jundi juga harus proaktif mencari kejelasan dan sigap mengambil tindakan. Tentu dengan selalu berpegang tatanan.

Bismillah. Melalui RAKORNAS JSIT Indonesia, kita satukan langkah juang. Hilangkan kebimbangan. Proaktif cari kejelasan, sigap ambil tidakan. InsyaaAlloh segera terwujud perubahan.
Alloohu Akbar.

Ery Masruri.
Div Pemberdayaan Orangtua

Divisi Pemberdayaan Orangtua.
#Rakornas.JSIT2019_AyoRamaikan
#Rakornas.JSIT2019_AyoBerkarya
#Rakornas.JSIT2019_Ayo BangunBangsa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*