‘Ibadurrohman Rohimakumulloh
Setiap hari kita tapaki jalan da’wah yang terjal menanjak, berkelok, licin dan berduri.
Perjalanan berat, penuh resiko dan pengorbanan tapi sangat membahagiakan.
Agar Kebahagiaan tetap dan resiko bisa kita hindarkan, paling tidak ada 3 hal yang harus di hilangkan:
1. CINTA DUNIA.
Dunia dengan segala isinya adalah makhluk Alloh SWT. Mencintai makhluq Alloh SWT (manusia, harta, jabatan dsb) tidaklah masalah. Bahkan wajib, yang tidak boleh adalah jika kecintaan kita kepada dunia melebihi kecintaan kita kepada Alloh SWT, Rosul-Nya dan jihad di Jalan-Nya sehingga dengan ringan Meninggalkan perintah-Nya, melanggar laranga-Nya, tidak mempedulikan sunnah Rasul=Nya dan bermalas – malas dalam da’wah. Itulah Cinta Dunia yang harus kita hilangkan. Karena Da’wah adalah proses PEMBUKTIAN CINTA KITA KEPADA ALLOH SWT.
2. BERHARAP KEPADA MANUSIA.
Berharap kepada manusia sebenarnya boleh boleh saja, asalkan tidak melebihi apalagi sampai menghilangkan harapan kita kepada Alloh SWT.
Sering dalam kehidupan sehari – hari, kita menaruh harapan kepada manusia. Mengharap; pertolongan ketika kesulitan, pujian ketika merasa baik atau berprestasi, ucapan terima kasih atau balasan kebaikan ketika memberi.
Harapan – harapan tersebut tidaklah masalah karena sangat manusiawi.
Tetapi akan menjadi masalah jika harapan tersebut terlalu kuat dan mengalahkan harapan kita kepada Alloh SWT, sehingga tidak lagi menjadi harapan tapi BERUBAH MENJADI TUJUAN.
Da’wah adalah proses meluruskan tujuan amal kehidupan. Dimana seluruh amal kehidupan kita hanyalah BERHARAP MENDAPATKAN RIDHO DARI ALLOH SWT.
Jadi hilangankanlah harapan kita kepada manusia yang berlebihan dan gantilah dengan Harapan semata kepada Alloh SWT.
3. HANYA MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI.
Mementingkan diri sendiri adalah naluri. Bahkan naluri ini menjadi bekal setiap orang agar bisa bertahan hidup.
Bukankah kita makan karena kita memperhatikan rasa lapar kita. Berhati -hati di jalan agar terhindar dari kecelakaan, istirahat agar badan tidak kecapaian, memakai jaket agar tidak kedinginan, tamasya agar hati menjadi senang ? Bukankah semua kita lakukan karena kita merasa semuanya penting untuk diri kita?
Jadi mementingkan diri sendiri tidaklah masalah. Bahkan bernilai maslahah. Yang tidak boleh, jika berlebihan sehingga kita HANYA MEMENTINGKAN DIRI DENDIRI dan tidak memperhatikan kepentingan orang lain.
Karena sesungguhnya apapun kepentingan kita tidak bisa terlepas dari orang lain sehingga kita tidak bisa hidup tanpa orang lain. Bahkan dalam ibadah kita termasuk dalam DA’WAH, Alloh SWT lebih suka jika kita berjama’ah, SALING TOLONG MENOLONG, SALING MENGUATKAN Seperti bagian – bagian bangunan yang tersusun kokoh.
Pahala DA’WAH akan kita dapatkan secara pribadi, tetapi Kesempurnaan Da’wah hanya bisa dicapai ketika dilakukan awcara jama’i.
So..mari HILANGKAN SIKAP HANYA MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI.
Wallohu a’lam.
Digubah kembali di Jogja,22-7-2019.
By Ery Masruri.