Hacker atau peretas adalah orang yang mempelajari,menganalisis, memodivikasi dan menerobos jaringan komputer milik orang lain. motivasinya macam – macam ada karena tantangan untuk ‘menjebol’ wilayah orang, ada yang sengaja untuk mencari keuntungan.
Tapi apapun motivasinya tetap saja ngehack adalah tindak kejahatan. Karena dia telah dengan sengaja ‘mengendalikan’ jaringan milik orang lain tanpa persetujuan.
Hacker/peretas emang pintar. Bisa membobol jaringan orang bahkan yang sistem pengamanannya sudah berlapis. Itulah kenapa banyak hacker yang ketangkap justru kemudian dijadikan mitra kerja. Tentu setelah melewati screning dan dengan perjanjian rertentu.
Karena sejahat – jahatnya hacher dia tetaplah manusia. Dia masih memiliki rasa takut yang bikin nyali ciut, nurani yang mendorong dia baik kembali dan ambisi yang bisa diajak negosiasi .
So kita tidak perlu
terlalu resah dengan hacher manusia. Karena sasaran mereka hanyalah jaringan ‘kerja’.
Jika kena, kita masih bisa amankan dan perbaiki, sembari minta maaf…”sory hp gua kena hacker, semua unggahan apalagi permintaan bukan dari gua. abaikan saja!”. lalu benerin jaringan dan amanlah kita.
itu kalau hackernya manusia.
Tapi kalau Hackernya Syetan kita harus super waspada. Karena yang mereka serang bukan jaringan konputer tapi ‘jaringan Qolbu’. Yang efeknya akan merusak selurus aspek amaliyah manuisa. baik pikiran maupun tindakan.
Jadi skala kerusakannya sangat dahsyat..bukan hanya pada sistem operasi alat yang kita punya..tapi yang baru ada di angan -angan sekalipun bisa diubah dan dirusaknya. Sehingga alat dan jaringan kerja yang bagus bisa justru menghasilkan amalan yang sangat buruk.
Sebagaimana Rasululloh bersabda :
“Ketahuilah, sungguh di dalam tubuh itu ada segumpal daging. Jika daging tersebut baik, baiklah seluruh tubuh. Jika rusak, rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah kalbu.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Dan Hacher Syetan tidak punya nurani sehingga tidak mungkin akan baik kembali.
juga tidak bisa ditakuti-takuti, apalagi diajak negosiasi agar berhenti.
Yang lebih dahsyat lagi, kerjanya sangat halus sehingga nyaris tidak bisa terdeteksi kecuali oleh diri sendiri. Bahkan terkadang begitu luar biasanya ‘retasan’ yang dilakukan sampai korbannya tidak merasa, bahkan malah merasa senang. Apalagi kemudian dia dapatkan ‘keuntungan’; sanjungan atau uang.
Jadilah dia merasa;
sebagai pejuang padahal sesungguhnya pecundang.
merasa sedang mengamankan padahal sesungguhnya sedang menghancurkan.
Merasa sedang mempersatukan padahal sesungguhnya sedang mencerai beraikan.
Merasa sedang melakukan kemuliaan padahal sesungguhnya sedang melakukan kenistaan.
Merasa sedang mendapatkan keuntungan padahal sesungguhnya sedang menuju kebangkrutan.
Hacher Syetan selalu berkeliaran,kapanpun dimanapun. Bahkan ditempat – tempat mulia di mana Kalam Illahi dan mars perjuangan selalu dikumandangkan.
Tak terkecuali JSIT Indonesia yang kita banggakan.
Jadi Awas…
Hacker selalu mengincar JSIT Indonesia.
Kita musti super waspada.
Selalu siaga menjaga dan mengamankan JSIT Indonesia dari retasa Hacker.
Selalu memurnikan ‘niat’ dan memohon perlindungan kepada Alloh SWT, Zat yang Maha Mengamankan untuk setiap langkah perjuangan.
Bismillah. InsyaaAlloh melalui Rakernas, JSIT Indonesia kita amankan.
AllohuAkbar!
Ery Masruri
Divisi Pembinaan Orangtua
#Rakornas.JSIT 2019_AyoRamaikan
#Rakornas.JSIT 2019_AyoBerkarya
#Rakornas.JSIT 2019_AyoBangunBangsa