Berpetualang di alam bebas. Menelusuri jalanan hutan. Masak, mandi, mencuci sendiri, tentunya suatu tantangan yang sangat unik. Apalagi mengikuti permainan mengasah talenta setelah bergujibaku dengan soal-soal mid semester. Waaaaaoww. Itu sesuatu banget.
Kamis, 17 – 20 Oktober 2019 menjadi hari paling bersejarah bagi 386 adik-adik Pramuka Penggalang Sekolah Islam Terpadu Se Nusa Tenggara Barat.
Di Bumi Perkemahan Karang Bayan Kecamatan Lingsar Lombok Barat, mereka berpetualang dalam kegiatan Perkemahan Ukhuwah Wilayah (KEMWIL) I Pramuka SIT NTB.
Acara KEMWIL I dibuka secara resmi oleh Kak Isti selaku Ketua JSIT Indonesia Wilayah NTB. Suara menggelar dari meriam bambu, menandakan dengan resmi acara KEMWIL I Pramuka SIT NTB dibuka. Selanjutnya Kak Isti mengalungkan secara simbolis tanda peserta kepada dua peserta penggalang.
Dalam perhelatan akbar KEMWIL I, para peserta penggalang disuguhkan berbagai atraksi permainan ketangkasan dan permainan tradisional yang sangat menantang. Seperti memanah, bermain tapak sodor, enggrang, dan berbagai permainan seru lainnya. Sebagai Pramuka yang cinta lingkungan para penggalang dilatih bercocok tanam secara hidroponik dengan memanfaatkan barang-barang bekas yang ada di sekitar.
KEMWIL I Pramuka SIT NTB yang berlangsung selama empat hari ini menjadi ajang rekreasi di alam terbuka bagi peserta untuk siap menjadi pribadi bertaqwa, tangguh, tangkas, serta teguh dalam bingkai nilai-nilai Islami yang ber-Bhineka Tunggal Ika.
Kak Isti dalam sambutannya menyampaikan ” Seorang Pandu Pramuka SIT adalah generasi yang siap memimpin Indonesia. Sebagai pemimpin ia harus memiliki jati diri yang kokoh. Semua itu tercermin dalam motto yang diusung dalam KEMWIL I Pramuka SIT. Mandiri, Tangguh, dan Persaudaraan. Selain itu, dalam KEMWIL I dibudayakan budaya bersih hati, bersih diri dan bersih lingkungan. Menjadi Pramuka yang bisa berprestasi dan dibanggakan orang tua. Sebagai pondasi membangun Indonesia yang bermartabat dan modern di masa yang akan datang”.
Kegiatan KEMWIL, meskipun dihiasi dengan aneka permainan fisik yang luar biasa, qiyamullail tak pernah ketinggalan. Walau kegiatan padat, membaca Al-Qur’an juga tak jadi penghalang. Di waktu selesai shalat subuh dan maghrib, semua peserta mengaji bersama di tenda masing-masing dan membaca al-ma’tsurat bersama. MasyaAllah. Hari yang berkah.
Semua permainan ini kata Kak Usman selaku ketua panitia bertujuan untuk menguji kekuatan fisik, nyali, kecerdasan, ketangkasan, kekuatan, persaudaraan serta team work. Tidak ada kompetisi. Yang ada adalah saling suport dan bermain dengan supportif.
Walaupun banyak rintangan namun semua peserta selalu semangat dan ceria. Tak ada saling sikut atau berbuat curang demi sebuah kemenangan. Semuanya berjuang dalam ikatan persaudaraan. Sebagaimana namanya “Kemah Ukhuwah”.
Malam puncak KEMWIL I diisi dengan konser amal kemanusiaan. Dana ini akan disalurkan untuk Korban asap dan dunia Islam. Alhamdulillah. Barakallah. KEMWIL I Pramuka SIT NTB, sukses. Jaya selalu Pramuka SIT.
sumber : emyafriani.gurusiana.id