Bahkan anak-anak saat belajar pelajaran umum, IPA, matematika, tidak diarahkan agar dengan mata pelajaran itu, mereka semakin takjub akan tanda-tanda kekuasaan Allah, sehingga semakin kuat keimanan mereka. Anak-anak kita dibiarkan “berpaling” dari Allah tanpa qalbu mereka dididik untuk merasakan keagungan Allah. Guru-guru yang mengajar pun tidak paham bagaimana mengajar menggunakan qalbu untuk memahami tanda-tanda kekuasaan Allah yang sedang diajarkannya. Kegiatan belajar di kelas persis seperti sindiran Allah:
“Dan banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi yang mereka melaluinya, sedang mereka berpaling dari padanya.” (QS. Yusuf 12:105)
Bagaimana keimanan akan tertanam dengan baik jika siklusnya adalah melupakan Allah, lalu mengingat Allah, melalaikan Allah, lalu menyebut Allah… Aqidah kuat seperti apa yang akan terbentuk jika pondasi yang ditanam lalu dibongkar lagi, ditancapkan kemudian dicabut lagi, ditenun setelah itu diurai lagi….???? Bagaimana mungkin sekolah Islam terpadu mengajari anak-anaknya untuk mengingat Allah di sebagian waktu, lalu mengkondisikan untuk melupakan Allah di waktu lain, padahal Allah berfirman….
“Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. Al Hasyr 59:19)
“Syaitan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan syaitan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan syaitan itulah golongan yang merugi.” (QS. Al Mujaadilah 58:19)
Saat ujian IPA, matematika, IPS pun, anak-anak tidak pernah diberi soal yang mengingatkan mereka kepada Allah SWT. Mereka tidak ditanya oleh soal itu, seberapa jauh pemahaman mereka tentang kekuasaan Allah SWT dalam mata pelajaran yang selama ini diajarkan oleh mereka.
Enough is enough, cukup sudah
Kalimat “Jangan lagi ada dusta di antara kita” dalam tulisan ini bukan untuk menyalahkan siapa pun, atau menuduh apalagi menyinggung perasaan siapa pun, tapi ini sekedar “shock therapy” agar kita semua sebagai walimurid dan guru sama-sama sadar sesadar-sadarnya dan membuka mata bahwa ada yang perlu dibenahi dari sistem pendidikan yang dinamakan “Islam Terpadu” ini. Ternyata pada prakteknya di lapangan, jargon “Islam Terpadu” ini baru sekedar persis seperti mencampurkan air dan minyak dalam suatu wadah tanpa keduanya benar-benar pernah menyatu, bercampur, dan terpadu.
Solusi? Ya tujuan tuilsan ini adalah untuk memberikan solusi. Silakan solusi ini diterapkan di sekolah-sekolah Islam Terpadu Anda. Di bawah ini hanyalah sekedar contoh….
Contoh Soal di bawah ini adalah untuk IPA kelas 4, sebagian hasil modifikasi dari http://www.bimbelbrilian.com/
a. Tengkorak
b. Kaki
d. Badan5. Allah menguji hambaNya dengan penyakit, diantaranya tulang belakang yang membengkok ke depan, yang dinamakan ….
a. Lordosis
b. Kifosis
c. Skoliosis
d. Miningitis
6. Allah menyuruh manusia memakan makanan thoyyib yang gizinya seimbang dan menyehatkan. Sebagian manusia menderita pertumbuhan tulang yang tidak wajar. Penyakit ini disebabkan karena ….
a. Kekurangan zat besi
b. Kekurangan vitamin D dan sinar ultraviolet
c. Kekurangan yodium dan vitamin E
d. Kekurangan kalsium dan vitamin A
7. Allah menciptakan tulang tengkorak untuk melindungi otak kita, menciptakan tulang dada untuk melindungi paru-paru dan jantung kita. Ini adalah bukti bahwa Allah, Pencipta kita, adalah Tuhan yang….
a. Maha Pelindung
b. Maha Penerima Taubat
c. Maha Melihat
d. Maha Kaya
maasyaa Allaah… inspiratif… terima kasih telah mengingatkan..