Cox Bazzar (10/03) — Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) memahami dengan PKPU Human Initiative mendirikan sekolah sementara untuk anak-anak pengungsi Rohingya yang berada di Kamp Pengungsian Balukhali 2. Sekolah tersebut diresmikan pada Sabtu, (10/3) .
Pada saat yang sama dibagikan paket perlengkapan sekolah untuk para murid berupa tas dan perlengkapan sekolah. Peresmian dihadiri dan diresmikan langsung oleh Sahroni, Ketua Departemen Sosial dan Kemanusiaan JSIT Indonesia, serta Yuli Sugiarto Ketua JSIT Indonesia Wilayah Jawa Timur.
Sahroni, berharap sekolah tersebut dapat membantu pendidikan anak-anak di pengungsian.
“Semoga sekolah ini dapat membantu anak-anak yang ada disini untuk terus belajar walaupun entah sampai kapan mereka berada di tempat ini,” kata Sahroni.
Sahroni mengungkapkan lebih lanjut, Sekolah ini merupakan hasil kontribusi dari masyarakat Indonesia melalui JSIT. Di sekolah ini terdapat 200 siswa beserta para guru yang juga berasal dari para pengungsi. Ada 5 mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah, yakni bahasa Inggris, bahasa Burma, bahasa Arab, matematika, serta menggambar.
Salah satu guru mengungkapkan bahwa sebelum ada sekolah ini anak-anak tidak mendapat pendidikan.
“Saat ini mereka bisa belajar dengan tenang dan mendapat perlengkapan sekolah yang dapat mendukung proses belajar mereka di Sekolah,” ungkap sang guru.