JSIT: Perkuat Pendidikan Akhlak, Kasus Guru Budi Tidak Boleh Terulang

JAWA TIMUR – Kabar duka di dunia pendidikan kembali terjadi, viral di media sosial, seorang guru honorer di Sampang, Madura, meninggal dunia akibat dipukuli oleh siswanya kelas XII berinisial HI. Guru Budi, demikian sapaan akrab guru kesenian di SMA Negeri I Torjun ini.
Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia merasa miris dan prihatin dengan kondisi yang terjadi di Sampang Madura, Jawa Timur ini.
“Kami dari JSIT Indonesia mengucapkan duka yang sangat mendalam atas kejadian ini. Salam dari kami untuk keluarga almarhum dan dunia pendidikan di Madura,”. Demikian disampaikan oleh ketua umum JSIT Indonesia Mohammad Zahri, M.Pd.
Drs. H. Mohammad Zahri, M.Pd, Ketua Umum JSIT Indonesia

Pegiat Sekolah Islam Terpadu ini juga mengingatkan pentingnya pembinaan akhlak dalam proses pendidikan di tanah air.

“Pendidikan tak sekedar angka dan prestasi akademik semata,  pembentukan akhlak,  khususnya akhlak siswa pada guru perlu diupayakan secara serius.  Peserta didik harus bersikap baik pada teman, guru, orangtua, dan masyarakat secara umum. Hal ini merupakan hal yang sangat urgen.” Ungkap Zahri.
“Tentu saja pendidikan akhlak sangat dipengaruhi oleh kualitas guru, peran orangtua, dan tentu kesadaran anak itu sendiri.   Pemerintah, khususnya Dinas Pendidikan adalah institusi yang sangat penting perannya untuk membangun pendidikan berperadaban. Terakhir, kami berharap hal serupa tidak terulang lagi di dunia pendidikan tanah air, apapun jenjang dan jenis sekolahnya.” Tutup Zahri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*