Kegiatan ‘Siswa Mengabdi’ SMPIT Daarul ‘Ilmi Lampung Ajang Nyata Pembentukan Karakter Siswa

 

 

BANDARLAMPUNG – Siswa Mengabdi (SM) sebagai kegiatan rutin tahunan SMP Islam Terpadu Daarul ‘Ilmi  Bandarlampung tahun ini dilaksanakan di desa Lugusari kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu. Kegiatan ini berlangsung selama sepekan, terhitung dari tanggal 14 sampai dengan tanggal 20 Agustus 2017 kemarin. Siswa/i home stay di rumah warga yang sudah dipilih guru dan perangkat desa sebagai orangtua asuhnya. Kegiatan SM ini wajib diikuti oleh siswa kelas IX SMPIT Daarul ‘Ilmi dan dipatenkan oleh pihak sekolah sebagai salah satu syarat kelulusan bagi siswa kelas IX.

Ustadzah Afni, S.Pd selaku kepala sekolah SMPIT Daarul ‘Ilmi mengungkapkan, kegiatan SM ini sangatlah besar manfaatnya bagi pembentukan karakter siswa/i. Menurutnya SM adalah bentuk nyata pembelajaran dari semua aspek. Mulai dari mengasah keberanian siswa, mengasah rasa percaya diri siswa, menumbuhkan jiwa enterpreneur siswa, menumbuhkan rasa empati siswa, menumbuhkan jiwa sosial dan sebagai sarana siswa untuk bersosialisasi dengan masyarakat sekitar.

Adapun rangkaian program kegiatan SM tahun ini diantaranya adalah:

  1. Melibatkan Siswa/i agar aktif dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Yakni dengan menjadikan siswa sebagai mentor, dan kegiatan di luar kelas dengan menjadikan siswa sebagai kakak asuh. Siswa terlibat aktif pada kegiatan pramuka atau kegiatan lain seperti pentas seni di lingkungan sekolah.
  2. Menugaskan siswa secara bergilir untuk memberikan tausiyah/ pesan agama kepada jamaah masjid setiap selesai salat subuh dan selesai salat maghrib.
  3. Mengumandangkan azan di masjid ketika waktu salat tiba.
  4. Wajib memiliki 2 adik asuh usia TK sampai kelas 4 SD, dan memastikan siswa membina adik asuhnya. Diantara pembinaan siswa terhadap adik asuhnya adalah mendampingi dalam pembelajaran sekolah, membimbing menghafal beberapa surat-surat pendek yang ada dalam Al Qur’an.
  5. Membantu dan mengikuti kegiatan orangtua asuh, baik kegiatan di rumah atau kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan orangtua asuh (ke sawah, ke kebun atau ternak ikan)
  6. Mengadakan kegiatan-kegiatan lomba bagi adik-adik asuh.

Semua kegiatan siswa/i dalam pantauan dan arahan bapak dan ibu guru yang turut mendampingi siswa dilokasi SM.

Sebelum siswa terjun ke lokasi SM, pihak sekolah memberikan pembekalan-pembekalan terlebih dahulu. Diantara pembekalan yang diberikan oleh pihak sekolah yang juga bekerjasama dengan orangtua adalah:

  1. Pertolongan Pertama pada Kecelakaan. Tujuannya , siswa tidak perlu panik jika dirinya atau kawannya mengalami kecelakaan. Dengan kunci tidak panik, maka kondisi apapun yang dialami siswa semua akan tertangani dengan baik.
  2. Pembekalan Makna Siswa Mengabdi. Dari pembekalan ini siswa/i diharapkan dapat memahami tujuan dari agenda SM, memahami bentuk kegiatan SM, dan memberi pembekalan bagaimana sikap dan tata krama menghadapi masyarakat. Di kegiatan pembekalan ini pun digambarkan kepada siswa tentang begitu menariknya kehidupan di desa, begitu menariknya keakraban warga desa, dan begitu menariknya panen padi serta panen ikan dari kolam.
  3. Pembekalan Belajar Mengajar. Adapun Tujuan dari pembekalan ini adalah membelajarkan siswa bagaimana cara membuka pertemuan di depan kelas, materi apa saja yang perlu dipersiapkan serta bagaimana ketika menghadapi adik-adik kelas nya di SD ataupun TK.
  4. Presentasi Penyampaian Tausiah dan Azan dihadapan Guru. Yakni untuk mempersiapkan siswa lebih percaya diri ketika tiba gilirannya memberikan tausiyah dihadapan warga dan teman sejawatnya serta siswa dapat mengumandangkan azan ketika waktu salat tiba.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di lokasi Siswa Mengabdi harus selalu mendapatkan evaluasi bersama, supaya kegiatan SM di tahun berikutnya lebih berkualitas, lebih bermakna dan lebih dirasakan kebermanfaatannya bagi masyarakat yang dijadikan sebagai lokasi SM umumnya dan bagi siswa SMPIT Daarul ‘Ilmi khususnya.

Menurut salah satu warga lugu sari Roro Yuna mengungkapkan hadirnya siswa – siswi SM ini membawa dapak positip terutama memberikan contoh kepada anak- anak kami seperti sopan santun. Roro menambahkan SM ini adalah bentuk kegiatan bagi seorang anak untuk melatih jiwa sosial dan jiwa keberaniannya.

Mbah Roro yang juga merupakan orangtua asuh SM berharap desanya dapat dijadikan tempat untuk SM di Tahun depan. Bandarlampung, 29 Agustus 2017.

Ustadzah Afni, S. Pd (Kepala Sekolah SMPIT Daarul ‘Ilmi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*