KETUA JSIT BARU MENYAPA KITA

Bismillahirrahmanirrohiim

Assalamu’alaikum warohmatullohi wabarokaatuh

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Dialah Allah yang memberikan kehidupan dan kematian, untuk menguji siapa diantara kita yang terbaik amalnya. Salam dan shalawat tercurah pada Nabi Muhammad Saw, teladan kehidupan dunia menuju keabadian akhirat.

IMG-20170802-WA0002
H. Mohammad Zahri, M.Pd

Alhamdulillah hingar bingar Musyawarah Nasional IV (Munas) JSIT Indonesia yang berlangsung di Hotel Lombok Raya, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat telah usai. Munas telah diselenggarakan Kamis-Ahad, 27-30 Juli 2017 yang salah satunya keputusannya adalah menghasilkan kepengurusan baru untuk periode 4 tahun ke depan, 2017-2021.

Munas IV yang mendapatkan apresiasi bagus dari para ketua regional, ketua wilayah, para peserta dari Aceh hingga Papua bahkan pengelola hotel yang mengatakan luar biasa peserta Munas, tidak ada yang merokok di dalam kamar hotel maupun di luar hotel. “Biasanya yang paling susah dibersihkan adalah asbak rokok. Ini tidak ada rokok. Asbak bersih,” kata mereka. Sungguh ini adalah kita. Kita tidak merokok. Begitulah standar pendidik Sekolah Islam Terpadu. Terbebas dari merokok.

Sungguh berat menerima amanah ini. Sungguh taklif yang tidak mudah.  Akan tetapi, saya, Mohammad Zahri, terlahir sebagai wong suroboyo, siap mengemban amanah ini dengan sebaik-baiknya.

Dalam menjalankan amanah sebagai Ketua Umum JSIT Indonesia yang baru, saya ingin menyampaikan beberapa hal pada seluruh anggota Sekolah Islam Terpadu (SIT) di Indonesia.

Pertama, saya mengucapkan terima kasih, jazakumullohu khairon katsiron, kepada para Dewan Pembina JSIT Indonesia, Pengurus Pusat JSIT Indonesia periode sebelumnya, 2013-2017, para ketua regional, dan wilayah yang telah memberikan kepercayaan dan amanah pada saya sebagai ketua JSIT Indonesia yang baru. Kepercayaan ini penting buat saya. Ia adalah pilar yang membuat saya seperti nakhoda perahu, bagai pilot di pesawat terbang, bahkan masinis dalam menjalankan kereta api.

Kedua, prioritas program JSIT Indonesia periode 2017-2021 adalah terwujudnya SIT yang berprestasi. Siswanya berprestasi. Guru dan tenaga kependidikan juga berprestasi. Tentu saja, sekolah berprestasi juga. Prestasi di banyak bidang baik bidang akademik maupun nonakademik. Pada bidang akademik, SIT berprestasi dalam bidang teknologi, bahasa, karya tulis ilmiah, pramuka, Alquran mulai satuan pendidikan TKIT/RA, SDIT/MI, SMPIT/MTs hingga SMAIT/MA. Pada bidang nonakademik, SIT berprestasi dalam bidang pembinaan karakter akhlak mulia, sekolah sehat, sekolah berwawasan wiyatamandala, sekolah ramah anak, atau sebutan sekolah berprestasi lainnya. Kepala sekolahnya berprestasi. Bahkan gurunya pun berprestasi. SIT berprestasi karena mampu mewujudkan sebagai SIT yang efektif dan bermutu sebagaimana visi JSIT Indonesia sebagai Pusat Penggerak dan Pemberdaya sekolah Islam terpadu menuju efektif dan bermutu.

Ketiga, agar SIT berprestasi, diperlukan strategi yang tepat. Strategi utama untuk mewujudkan prestasi tersebut yaitu meningkatkan kualitas kepala sekolah dan guru, kemudian melakukan modernisasi pengelolaan sekolah, dan memperluas kerjasama yang efektif. Tanpa strategi yang tepat, kita akan kesulitan menghasilkan SIT berprestasi. Dalam era teknologi informasi ini, kekuatan networking antar anggota SIT  menjadi salah satu katalisator peningkatan mutu sekolah-sekolah Islam terpadu.

Keempat, khusus bagi SIT yang sudah berusia lebih dari 15 tahun alias melebihi usia ulang tahun JSIT Indonesia yang pada 30 Juli 2017 ini berusia 14 tahun, perlu segera melakukan inovasi secara massif agar tetap tumbuh dan berkembang menjadi sekolah pilihan utama masyarakat. SIT-SIT tersebut segera melakukan lisensi oleh JSIT Indonesia. Hal ini penting agar SIT-SIT tersebut dapat menjadi sekolah model bagi yang lainnya.

Kelima, pesan terakhir saya adalah untuk organisasi SIT perlu melakukan pemberdayaan dan pengembangan peran setingkat regional dan wilayah agar JSIT Indonesia semakin mandiri dan cepat merespons perkembangan dunia pendidikan terkini. Perubahan itu pasti. Oleh karena itu, kemampuan melakukan empowering menjadi sangat berarti.

Terakhir, saya akhiri dengan sebuah pantun

Usai sudah Munas IV

Di Lombok Nusa Tenggara Barat

Kini saatnya makin tepat

Bersama Kita Bisa sebagai tekad.

Tekad untuk mewujudkan kemajuan JSIT Indonesia bagi dunia pendidikan di Indonesia.

Sekian dan terima kasih.

Wassalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuh

 

Surabaya, 2 Agustus 2017

Ketua Umum JSIT Indonesia

 

 

H. Mohammad Zahri, M.Pd.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*