JSIT Sulsel Gelar Workshop Guru & Kepala Sekolah Hebat

Makassar, Sulawesi Selatan – Sebanyak 42 Kepala Sekolah dan 219 guru  mengikuti workshop ‘Menjadi Guru dan Kepala Sekolah Hebat’ yang digelar Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Sulawesi Selatan pada Jumat-Ahad, 4-6 November 2016 di Hotel Fave Panakkukang, Makassar.

Kegiatan ini dibuka oleh Ketua JSIT Sulsel, dr Andi Qayyim Munarka, M.Kes. Dalam sambutannya, ia mengemukakan bahwa workshop ini digelar untuk peningkatan mutu SIT di Regional 7 (Sulawesi, Maluku dan Papua). Ia berharap kegiatan workshop ini memotivasi guru dan Kepala Sekolah untuk terus berkembang memberikan pelayanan terbaik di bidang pendidikan.

Workshop guru dan Kepala sekolah yang digelar JSIT Sulsel ini merupakan upaya peningkatan mutu guru dan Kepala Sekolah di wilayah regional 7 yakni, wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua,” ungkap Pria yang juga berprofesi sebagai dosen di Universitas Muhammadiyah Makassar ini.

Kegiatan workshop ini menghadirkan pembicara Ketua Umum JSIT  Indonesia Drs. Sukro Muhab, M.Si yang didampingi tim JSIT Pusat.

slide2
Peserta workshop guru dan kepala sekolah JSIT Sulawesi Selatan di Fave Hotel, Panakkukang, Makassar

Sukro mengatakan bahwa Sekolah Islam Terpadu saat ini secara nasional bahkan internasional diakui prestasi dan kualitasnya. Sembilan Sekolah Islam Terpadu di bawah bendera JSIT Indonesia yang mewakili masing-masing Provinsinya pada Grand Final Lomba Sekolah Mutu beberapa waktu lalu menunjukkan bahwa JSIT sangat memiliki peran dan perhatian tinggi pada peningkatan mutu. Peningkatan mutu ini menurutnya, harus dibangun dari mutu guru dan kepala sekolah.

“Peningkatan mutu guru dan kepala sekolah di JSIT selalu menjadi perhatian utama. JSIT akan terus melakukan upaya peningkatan mutu guru dan kepala sekolah SIT di seluruh Indonesia,” ungkap Sukro.

Menurutnya, seorang guru dan kepala sekolah SIT harus memiliki 5 kecerdasan prioritas yang penting untuk terus ditumbuhkembangkankan, yakni kecerdasan intelektual, kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional, kecerdasan moral dan sosial dan kecerdasan kinestetik. Lima kecerdasan ini mengungkapkan bahwa di sekolah Islam terpadu, guru bukan hanya sekedar transfer ilmu saja, melainkan juga bertanggungjawab menghantarkan anak didik memiliki karakter Islami dan dekat hubungannya dengan Sang Khaliq.

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*