Muhammad Azka Muqorrobin dan Muhammad Harist Rifat Abdillah, siswa SMAIT Ummul Quro berhasil menciptakan alat filtrasi air berbasis tanaman eceng gondok dan filtrasi bertingkat.
Keduanya berhasil masuk lima besar dalam Finalis Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional, Indonesian Civil and Environmental Festival (ICEF) yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil dan Lingkungan IPB.
Judul Karya Tulis yang dilombakan adalah Fito Box Water Treatment, Inovasi Alat Filtrasi Air Berbasis Tanaman Eceng Gondok dan Filtrasi Bertingkat.
“Eceng Gondok sendiri dapat menghisap timbal. Alat sederhana yang kami buat berbentuk seperti troly yang memuat 3 ember, itu sebabnya disebut filtrasi bertingkat,” ujar Azka dan Harist dalam siaran pers yang diterima TribunnewsBogor.com.
Azka menjelaskan, ember pertama berisi Eceng Gondok yang berfungsi menghisap timbal dari air limbah pabrik dan Rumah tangga, sisa detergent sebagai contoh.
Lalu air dari ember pertama akan dialirkan ke ember kedua yang berisi 1 ember kecil lagi di dalamnya yang berisi sekam, dan bahan – bahan lain lalu dengan ditambah dinamo maka air akan keluar melalui keran di ember tersebut.
“Awalnya ada beberapa tanaman yang sempat diuji cobakan, diantaranya kulit pisang dan biji kelor, namun karena bahan kulit pisang, meski sudah ditambah apel masih meninggalkan bau dan biji kelor susah dicari, maka kami memutuskan untuk memilih Eceng Gondok,” katanya.
Sri Mulyani pembina KIR di SMAIT Ummul Quro menjelaskan, Kelompok Karya Ilmiah sendiri baru dibentuk.
Awalnya tidak terfikir untuk mengikuti lomba apapun namun ternyata ada siswa yang ingin mendaftar.
Kebetulan dua siswa tersebut punya pengalaman mengikuti lomba karya ilmiah sebelumnya, Azka pernah menjadi juara 2 di architecture and construction competition di Deakin University, serta juara 2 di Sains Technology Engineering Mathematics Competition di Sampoerna University dengan karya alat pemberi makan hewan otomatis.