Lima Point Tak Terlupakan Dari Kunjungan ke Turki

slide1Saya bersyukur pada Allah SWT atas kesempatan muhibah bersama kawan-kawan yang peduli terhadap Palestina. Saya diundang untuk ikut dalam pertemuan para aktivitas perjuangan untuk Palestina dan Al Quds serta konferensi aktivis profesi untuk Palestina. Selama 9 hari saya di Istambul. Antara 4-12 Oktober 2016 saya belajar, berekreasi, bersilaturahmi dengan kawan-kawan termasuk dengan sesama peserta dari Mesir, Aljazair, Yordania, tuan rumah Turki, Palestina, dan Malaysia. Saya pun berkenalan dengan beberapa mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Turki seperti Wildan, Hakam, Usamah, dan Tirmidji. Seperti apa saya belajarnya?

  1. The Power of mind, kekuatan pikiran


slide3You are what you think
. Kamu adalah apa yang kamu pikirkan.  Saya tidak pernah tahu kapan ke Turki. Tetapi siapa sangka bahwa saya bisa kesana. Ceritanya begini. Kawan saya bernama Pak Heri Ridwan menunjukkan foto beliau di depan Blue Masjid di Istambul Turki. Saya tertarik. Lalu dia bercerita. Cerita beliau selesai.  Kemudian saya bilang begini “saya suatu saat akan juga kesana.” Rupanya Allah jawab my mind tersebut. Jadi, beranilah bermimpi. Beranilah berpikiran seperti itu. Jangan pikirkan bagaimana caranya. Tetapi mulailah bermimpi. Nanti Allah SWT yang tunjukkan jalannya.

Kejadian saya ke Turki itu bukan kali pertama kekuatan pikiran. Pernah di tahun 2014 saya buat dream. Saya kasih judul dream saya itu dengan “Gift My Wife” di bawahnya ada foto bagus mobil Toyota agya. Dan itupun terwujud di 2016.

  1. Incredible of Palestina

slide5Di Palestina ada duka dan lara. Di Palestina ada darah dan airmata. Tetapi di Palestina ada kesabaran, keberkahan, pertolongan, dan kemuliaan. Ada 18 Nabi dan Rasul dari 25 Nabi dan Rasul yang lahir di negeri Palestina. Ada 18.000 atau 10% dari 1,8 juta penduduk di Gaza yang hafidz Quran.  Bayangkan ketika mereka berdoa. Tentu Allah akan dengar dan kabulkan permintaannya. Selain itu, Palestina adalah negeri keberkahan, negeri Isra dan Mi’raj seperti disebutkan dalam Al Isra:1.  Itulah beberapa keajaiban Palestina. Bahkan Palestina adalah negeri kiamat.  Jadi ada 7 keajaiban Palestina. Saya belajar dari syekh mereka. Hasilnya,… dengan 7 keajaiban itu, Palestina bukan saja milik kaum muslimin yang lahir dan tinggal di sana, melainkan Palestina juga milik saya. Karena saya muslim dan bersaudara dengan mereka.

  1. The Victory of Konstantinnopel

slide4Baca buku-buku tentang penaklukan Konstantinnopel. Cari di toko buku. Maret 1453 adalah bulan dan tahun bersejarah. Jas Merah seperti kata Bung Karno. Jangan sekali-kali melupakan sejarah.  Kita akan merasakan perjuangan hebat. Perjuangan luar biasa. Perjuangan berbasis Dreams Nubuwwat dari Rasululloh yang terbukti di tangan anak usia 22 th. Berkunjung ke panorama Sultan Al Fatih di Istambul. Anda dapat membayangkannya. Saya merasakan itu. Saya sedih bukan karena tidak membawa istri, seperti disinggung oleh kawan saya yang membawa suaminya. Saya bilang, “saya bersedih bukan tidak membawa istri. Saya bersedih karena saya tidak termasuk salah satu tentara Sultan al Fatih yang membebaskan Konstantinnopel.” Jadi, Berkunjunglah ke Turki. Rasakan suasana penaklukan di Panorama Al Fatih.

  1. Topkapi is the top

slide6Jangan dibaca Topkopi. Tetapi topkape karena huruf I tanpa tanda titik dua diatasnya, dibaca e. Sangat luas. Sangat rindang dengan pepohonan dan rerumputan. Besar dan megah. Di sanalah Sultan Al Fatih menjalankan roda pemerintahan pasca penaklukan Konstantinnopel. Saya berdiri agak lama. Memandang sejauh-jauhnya. Lalu saya berkomentar “Memang mengelola negara memerlukan suasana yang mendukung. Merancang peradaban memerlukan kekuatan pikiran dan mimpi besar menyejahterakan rakyatnya.”

  1. Hagia Sovia talk me

slide2Sembilan ratus tahun Hagia Sovia menjadi gereja. Saat penaklukan, seluruh warga nasrani baik wanita, kaum lelaki yang tak berdaya, dan anak-anak ‘ngumpet’ dari kemungkinan diserang oleh prajurit Al Fatih. Tetapi mereka tidak tahu seperti apa Islam telah menanamkan kepada Al Fatih nilai kemanusiaan. Nilai kelembutan. Mereka justru hilang rasa takutnya, ketika seorang anak digendong oleh Al Fatih. Dicium oleh Al Fatih dan dipeluk hangat. Mereka kemudian sadar bahwa Al Fatih sangat bijaksana. Pemimpin Islam bukan untuk masyarakat islam saja, tetapi untuk mereka yang nasrani. Saya merasakan suasana kemegahan Hagia Sovia. Susunan bebatuan yang tebal, kokoh, dan melegenda. Empat ratus tahun setelah penaklukan, Hagia menjadi masjid.

Kini Hagia menjadi museum. Kita masih bisa merasakan keindahan arsitektur dan lukisan didalamnya walaupun saat kesana sedang direnovasi. Lantai1 tetap terlihat sebagai masjid dengan tulisan besar Allah, Rasul, dan 4 sahabat utama. Lantai 2 tetap dipertahankan lukisan kenasranian. So…Hagia sovia talk me about wisdom (kebijaksanaan) dan civilizatiton (peradaban).

Semoga bermanfaat.

Suhartono, Ketua Departemen Pembinaan Siswa JSIT Indonesia,

Depok, 13 Oktober 2016.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*