Sragen – Sebanyak 60 guru SD dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dari 81 sekolah yang tergabung dalam Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia mengikuti lomba kreatifitas guru. Lomba ini digelar untuk meningkatkan daya inovasi dan kreatifitas guru dalam mengembangkan alat peraga pendidikan dan penelitian tindakan kelas (PTK).
“Pesertanya ada tiga kabupaten, Karanganyar, Wonogiri dan Sragen yang berada di bawah koordinasi daerah (Korda I) Surakarta. Masing-masing kabupaten mengirim 20 peserta,” kata petugas Humas Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT), Az Zahra Sragen, Tunjung Palupi, Sabtu (29/10).
Palupi menyampaikan, lomba yang dilaksanakan di SDIT Az Zahra ini terdiri dari dua kelompok, SD dan PAUD. Untuk lomba kreatifitas guru SDIT meliputi lomba nembang macapat, dongeng bahasa Jawa, alat peraga edukasi (APE), PTK dan inovasi pembelajaran.
Sedangkan untuk kelompok PAUD Islam terpadu (IT) meliputi lima cabang, yaitu inovasi pembelajaran, membuat buku cerita, mendongeng, APE dan mengarang lagu. Nantinya masing-masing cabang lomba dipilih juara I dan II terbaik yang nantinya bakal mewakili lomba yang sama untuk tingkat Provinsi Jawa Tengah.
Sementara tim juri sengaja dipilih berasal dari luar JSIT dengan tujuan untuk netralitas. Juri terdiri dari pengawas sekolah Dinas Pendidikan (Disdik) dan guru professional dalam bidang studi sesuai dengan jenis lomba,
Ketua JSIT Sragen, Suparlan Abdul Hakim menambahkan, lomba kreatifitas guru dibuka oleh Wakil Bupati Sragen, Dedy Endriyatno yang juga selaku Dewan Pembina JSIT Korda Sragen. Selain lomba kreatifitas, juga digelar pelatihan kehumasan, yang diikuti 30 peserta dari sekolah di bawah naungan JSIT Korda I Surakarta (Sragen, Wonogiri dan Karanganyar).
Sumber: www.timlo.net