
Medan (22/07) — Mengambil tempat di Raz Hotel, Jalan DR Mansyur Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia Wilayah Sumatera Utara sukses menggelar sarasehan Yayasan pendidikan Islam dan Diklat Kepala Sekolah di Sumatera Utara.
Lebih dari 50 orang peserta mengikuti kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini Sabtu dan Ahad (20-21/7) mereka berasal dari Medan, Deliserdang, Langkat, Binjai, Mandailing Natal, Tapanuli Tengah dan beberapa daerah lain.
Ketua Umum JSIT Indonesia Fahmi Zulkarnain yang ditemui disela sela acara mengatakan tujuan utama dari diadakannya sarasehan ini agar Sekolah yang tergabung dalam JSIT sejalan dengan standar mutu yang telah kita tetapkan seperti standar kelulusan, standar pembinaan, standar proses, standar isi, standar pembiayaan dan lainnya.
Fahmi menambahkan pada awal terbentuknya JSIT di tahun 1993 jumlah anggotanya sangat sedikit tapi sekarang Alhamdulillah sudah 2500 sekolah Islam yang tergabung dalam JSIT. Sekolah yang diniatkan dengan ikhlas akan diterima baik oleh masyarakat ucapnya.
Sedangkan ketua Dewan Pembina JSIT Indonesia Wilayah Sumatera Utara Arbi Pasaribu meminta para peserta sarasehan untuk bisa berkontribusi sekecil apapun untuk kemajuan sekolah.
“Guru berkontribusi, kepala sekolah berkontribusi, satpam berkontribusi. Mari jadikan sarasehan ini sebagai ajang belajar, sarana bertukar pengalaman antar sesama pengelola yayasan atau kepala sekolah,” ungkapnya.
Sarasehan yang dilaksanakan selama dua hari ini diikuti oleh pengelola Yayasan Sekolah Islam dan kepala sekolah Islam yang ada di Sumatera Utara, untuk pembicara kami menghadirkan para pakar seperti Usman Jakfar, selaku tokoh masyarakat, Sukro Muhab sebagai Ketua dewan Pembina JSIT Indonesia, demikian diungkap Ketua JSIT Indonesia Wilayah Sumatera Utara, Asvet Tarigan,
Sarasehan dan Diklat berjalan dengan baik, diskusi yang seru, dan forum yang hidup, serta di akhiri dengan foto bersama pemateri, pengurus, dan panitia.