Respon Masalah Sosial, JSIT Jawa Tengah Gelar Seminar Parenting Nasional di Banjarnegara

Banjarnegara (05/11) — Orang tua diminta untuk menuntaskan kemandirian anak agar tidak merampas hak anak untuk bisa berjuang dan mengatasi masalahnya sendiri. Hal tersebut disampaikan oleh pakar parenting dari Surabaya Ani Christina dalam Seminar Parenting Nasional bertema ‘Tuntas Kemandirian dan Tuntas Seksualitas’, Sabtu (5/11/2022) di Ballroom Hotel Surya Yudha Banjarnegara.

Kegiatan yang dihelat oleh Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia Daerah Banjarnegara itu merupakan salah satu rangkaian peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2022 JSIT Indonesia Wilayah Jawa Tengah.

Puncak Hari Guru Nasional (HGN) 2022 JSIT Indonesia Wilayah Jawa Tengah akan digelar di tempat yang sama, 26-27 November 2022 menghadirkan 700an peserta dari seluruh kabupaten/kota se-Jawa Tengah.

Ani mengungkapkan, seorang anak harus dibatasi masa usianya kapan harus dibantu oleh orang tua dalam melakukan aktivitas sehari-hari dalam rangka membangun daya juang.

“Ada kasus yang saya tangani, usia 16 tahun mengalami penurunan IQ. Ternyata akar masalahnya ia terlalu dimanjakan orang tuanya. Makan sampai usia 16 tahun masih diantar orang tuanya ke kamar. Penyembuhannya akan sangat sulit. Maka orang tua harus memandirikan anak sesuai usianya,” jelas Ani.

Sementara itu, terkait maraknya LGBT dan juga pelecehan seksual anak, Ani melihat hal tersebut berakar dari orang tua yang tidak memerhatikan anak terkait seksualitas yang dialami.

“Banyak kasus anak TK yang saya tangani memainkan alat kelamin. Rata-rata mereka tahu dari internet. Orang tua harus tanggap terhadap hal-hal seperti itu,” ajak Ani.

Ketua JSIT Banjarnegara Muhammad Al Akhyar selaku penyelenggara kegiatan ini mengungkapkan, kegiatan ini selain dalam rangka menyemarakkan Hari Guru Nasional, juga merespon fenomena sosial yang ada di Banjarnegara.

“Tahun 2021, ada 398 kasus permohonan dispensasi menikah di Pengadilan Agama Banjarnegara. Kebanyakan akibat hamil di luar nikah. Perceraian juga sangat tinggi, dalam satu tahun ada 4.900 kasus perceraian. Ini tentu mengkhawatirkan. Dan kami melihat hal itu salah satu akar masalahnya adalah ketidaktuntasan kemandirian dan seksualitas. Karenanya hari ini kami menyelenggarakan kegiatan ini, harapannya dapat membekali orang tua dalam memperkokoh keluarga, terutama anaknya,” harap Al Akhyar.

Salah satu peserta kegiatan ini, Amin Nurohman, mengaku acara ini sangat bermanfaat karena ia bisa tahu banyak tentang rentang usia ideal untuk memandirikan anak.

“Ternyata ada ilmunya, kapan anak harus bisa membuang sampah sendiri, bisa buang air sendiri sampai bisa mandi sendiri. Dan memanjakan anak sampai mereka dewasa, ternyata justru merampas hak mereka untuk bisa mandiri di masa depan. Mereka bisa repot sendiri kalau apa-apa tidak bisa,” ungkap Amin.

Hadir dan juga memberikan sambutan, Ketua JSIT Indonesia Wilayah Jawa Tengah, Zaenal Abidin.

Acara ini diikuti oleh ratusan orang tua siswa dari Sekolah Islam Terpadu (SIT) di Kabupaten Banjarnegara dan sekitarnya serta masyarakat umum.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*