Medan (22/04) — Bidang Penjamin Mutu JSIT Indonesia Wilayah Sumatera Utara bekerjasama dengan Badan Lisensi Sekolah Islam Terpadu (BLSIT) Sumatera Utara mengadakan Weebinar Forum Group Discusion (FGD) Lisensi SIT.
Ramadhan dan masa pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat untuk terus berkarya dalam bidang pendidikan, hal ini dilakukan JSIT Indonesia Wilayah Sumatera utara dengan melakukan FGD Lisensi SIT.
Kegiatan ini dibuka Ketua JSIT Indonesia Wilayah Sumater Utara Arbi Pasaribu, yang mengapresiasi kegiatan ini sebagai upaya untuk meningkatkan Mutu Sekolah Islam Terpadu khususnya di Sumatera Utara.
“Lisensi merupakan hal penting dalam menjamin mutu sekolah dengan tujuan melihat implementasi standar mutu yang telah dirumuskan, sinergi antara kepala sekolah, yayasan, guru, siswa dan orang tua harus menjadi prioritas utama, karena sekolah/kepala sekolah tidak akan maju jika tidak didukung seluruh komponen yang ada di sekolah,” terang Arbi.
Acara ini dipandu moderator Nurhikmah sari, yang merupakan Ketua BLSIT Sumatera Utara dan diikuti oleh sekitar 61 kepala sekolah atau yang mewakili dari jenjang TK/RA, SD, SMP, dan SMA sekolah Islam terpadu di berbagai kabupaten kota di Sumatera Utara.
Dengan semangat dan antusias, para peserta secara online mengikuti paparan FGD yang disampaikan Ketua Bidang Lisensi JSIT Indonesia Heri Sucitro.
Dalam penyampaiannya, Heri mengatakan bahwa Sekolah Islam Terpadu berupaya menjaga Mutu sekolah dengan lisensi dan dimintakan agar sekolah aktif untuk mengajukan kepada pengurus wilayah sekolahnya dilakukan Lisensi.
“Dimulai dari menyiapkan sekolah dengan Evaluasi Diri sekolah, Penilaian oleh BLSIT, dan Visitasi tim lisensi. serta saat ini Lisensi juga sudah disesuaikan dengan kondisi saat ini, dimana dapat dilakukan Lisensi secara Online/Daring untuk menjawab tantangan keadaan yang semua aspek terimbas dengan covid-19,” terang Heri.
Heri juga mengingatkan bahwa hasil dari lisensi sekolah bukan sekedar sebuah sertifikat, tetapi dampak yang ditimbulkan dari lisensi adalah pembinaan sekolah sesuai grade yang diperoleh.
“Dari pendampingan Mutu, Implementasi Standar mutu sampai pada pembinaan kerjasama sekolah dengan internasional” papar Heri.
Kegiatan FGD yang diagendakan selesai dalam 2 jam ternyata harus menambah 1 jam lagi karena diskusi yang menarik, dari pembahasan syarat sekolah layak lisensi, sampai bagaimana cara sekolah agar dapat dilakukan lisensi serta permintaan agar Pengurus JSIT turun kelapangan dalam melakukan pembinaan agar sekolah dapat dilakukan Lisensi.
Kegiatan FGD yang diawali dengan pembacaaan Al-Qur’an, Menyayikan Lagu Indonesia Raya, Lagu Mars JSIT dan diakhiri dengan doa, berjalan dengan baik dan diharapkan tetap ada tindak lanjut agar sekolah yang tergabung dalam JSIT memiliki kesetaraan dalam mutu dan saling menguatkan.