JAKARTA – Prima Jeihan Putri (31 tahun) meraih penghargaan dari Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pada tanggal 29 Nopember 2017 lalu di Balai Agung Kantor Gubernur Provinsi DKI Jakarta.
Prima mendapatkan penghargaan karena prestasinyanya di tingkat nasional sebagai atlet dan pelatih dalam Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) XV 2017 di Makassar yang di adakan pada tanggal 14 hingga 21 Oktober 2017 lalu..
Yang menarik adalah ternyata Prima berprofesi sebagai guru olahraga di SMP-SMA Islam Terpadu Auliya Bintaro, Tangerang Selatan. Baginya, guru bukanlah profesi semata, namun panggilan hati. Walaupun sudah mengantongi gelar sebagai atlet dan pelatih karate nasional, ia tetap memiliki tekad untuk mengabdikan diri berkarya sebagai guru.
“Sejak kelas 4 SD, Saya sudah menggeluti seni bela diri yang berasal dari Jepang ini. Karena dulu ayah saya juga memiliki hobi karate. Beliau ingin anaknya meneruskan hobinya. Dan olahraga bela diri ini menjadi tantangan buat saya.” Ungkap Prima.
Selama 20 tahun, karate sudah menjadi hobi Prima hingga membawanya menjadi seorang atlet karate nasional. Prestasinya sebagai atlet karate bukanlah main-main. Seperti namanya ‘Prima’, penampilannyapun selalu terlihat prima dalam ajang kejuaraan karate yang diikutinya. Berbagai penghargaan telah diraih wanita berhijab ini, diantaranya Juara 3 Kejuaraan Karate Wanita Pekan Olahraga Nasional (PON) di Riau 2011 dan juara 2 pada PON Jawa Barat 2016. Prima juga pernah melatih Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dari tahun 2014 untuk kejuaraan Panglima Cup. Pada 2016 lalu menjadi Pelatih tim Indonesia untuk O2SN SD di Luxembourg (Coupe Internationale De Kayl).
Pada Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) XV 2017 mempertandingkan 14 cabang resmi dan dua eksibisi yakni sepak takraw, cabang atletik, bola basket, bola voli indoor, bulutangkis, catur, futsal, karate, cabang Kempo, pencak silat, Petanqu, renang, tarung derajat, tenis lapangan. Dari sinilah, Prima berhasil meraih penghargaan dari Gubernur DKI Jakarta sebagai atlet dan pelatih nasional di cabang karate.
Bagi Prima menjadi guru merupakan kenikmatan tersendiri yang tidak bisa dibandingkan dengan profesinya sebagai atlet.
“Saya ingin ilmu dan pendidikan yang saya tempuh dapat bermanfaat untuk orang banyak dan Insya Allah bisa menjadi amal shaleh nantinya.” tambah wanita berdarah Jawa-Palembang ini.
Prima ingin menanamkan kepada siswa bahwa dengan disiplin berlatih, sehat secara fisik dan mental akan menjadikan mereka bukan hanya berprestasi tetapi juga berkarakter (LR).